Memahami Sakit Hati
Sumber: truelovedates.com

Kata Alkitab / 11 September 2015

Kalangan Sendiri

Memahami Sakit Hati

daniel.tanamal Official Writer
5708

<!--[if gte mso 9]><xml> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE </xml><! endif]-->
Jangan pernah menyepelekan sakit hati. Sudah ada yang menegaskan "lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati". Alasanya juga sangat masuk akal. Sakit gigi banyak obatnya, mulai P ****n (salah satu jenis obat yang dipasarkan secara umum), hingga minyak cengkeh. Keduanya mudah didapatkan, baik di apotik atau warung pinggir jalan. Pernahkah Anda meneguk pil penghilang sakit hati atau ramuan anti kepahitan? Tidak ada! Dan sampai kiamat tidak akan pernah ada. Oleh karena itu setiap manusia harus pandai mengelola hatinya.

Penyebab utama sakit hati adalah 'makan hati'. Makanya jangan semua ucapan atau prilaku orang ditelan mentah mentah. Cobalah memahami suasana atau latar belakang di di balik ucapan atau tindakan. Jangan langsung marah gara gara karyawan tidak tersenyum atau menyapa Anda. Siapa tahu ia lagi sakit sariawan. Mencoba memahami itu jauh lebih baik dari pada langsung menghakimi. Betapa mudah perasaan dipermainkan oleh ucapan jika kita tidak memasang filter di hati ini.

Salah satu ciri orang yang rentan sakit hati adalah mudah tersinggung. Saat perkataan bersentuhan dengan harga diri disanalah terjadi sakit hati. Jadi sebetulnya hanya ada satu orang yang bisa membuat Anda sakit hati, yaitu diri Anda sendiri. Penyebab sakit hati bukan iblis, dhemit atau santet tetapi diri sendiri.

Apa salahnya Daud terhadap Saul, sehingga ia berjuang dengan segala cara untuk menghabisi nyawa anak gembala ini? Apa salahnya nyanyian para wanita sehingga Saul menjadi panas hati? Daud tidak bersalah dan tidak ada niat untuk melukai hati sang raja. Persoalan utama ada di hati raja. Memang ia tampan di rupa, namun gambar dirinya tidak sebaik wajahnya. Itulah sebabhya rasa terancam itu telah menjadi biang permusuhannya dengan Daud.

Bagi orang yang mudah sakit hati, tolong periksalah gambar diri Anda. Jika Anda mudah tersinggung dan berburuk sangka, kemunginan besar Anda sedang mengalami masalah jati diri. Jika Anda sering berpikir negatif terhadap orang atau kenyataan, kemungkinan sedang mengalami tekanan jiwa atau frustasi. Sudah saatnya mencari pertolongan. Bawalah hati Anda pada dokter dari segala dokter yaitu Allah sang Pencipta. Dia sanggup membalut luka hati dan memulihkan hati yang remuk.


(Ditulis oleh Pdt Paulus Wiratno)



Sumber : Pdt Paulus Wiratno (diedit seperlunya tanpa mengurangi atau menambah maksud penulisan, oleh Daniel Tanamal - Jawaban.com)
Halaman :
1

Ikuti Kami