Ristika Elviana, Mencari Cinta dari Kawanan Pencuri
Sumber: Jawaban.com

Family / 10 September 2015

Kalangan Sendiri

Ristika Elviana, Mencari Cinta dari Kawanan Pencuri

Lori Official Writer
11993
Setiap orang mencari cinta dalam hidupnya yang secara mendasar didapatkan dari orang tua. Namun tidak dengan Ristika Elviana, yang sejak kecil mustahil mendapatkannya dari orang tuanya, ditambah dengan pahitnya kenyataan bahwa dirinya adalah anak di luar nikah dan tak pernah mengenali ayah kandungnya. Hal inilah yang membuat wanita yang akrab disapa Tika ini bergaul dengan kawanan pencuri.

“Apa yang saat itu saya lakukan dengan teman-teman, saya tahu bahwa saya mencari kasih sayang. Saya butuh perhatian yang lebih. Saya butuh kasih sayang dari teman-teman saya itu karena saya nggak dapetin hal itu di keluarga,” tutur Tika.

Sejak kecil Ristika sudah dibesarkan oleh orang tua asuh di Surabaya. Sedang sang ibu menetap di Bogor dan kadang kala datang untuk menemuinya. Namun tak ada cinta yang ia dapatkan saat itu. Hingga ia bertemu dengan anak-anak muda dengan kebiasaan nongkrong dan mencuri. Untuk diterima sebagai keluarga di kelompok itu, Tika pun rela ikut-ikutan melakukan tindakan kejahatan, terlebih lagi dirinya saat itu pacaran dengan salah satu dari mereka.

Bersama mereka, Tika mengaku telah menemukan cinta dan keluarga yang memberinya kenyamanan. Baginya, sang kekasih bernama Aldo adalah sosok yang paling mengerti dengan dirinya. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Kelakuan dan pergaulan Tika yang semakin tidak benar, membuat keluarga, terutama sang ibu mengancam untuk memboyongnya ke luar kota. Yang bagi Tika adalah sebuah malapetaka karena hanya akan memisahkan dirinya dari teman-teman dan khususnya pria yang begitu ia cintai itu.

“Ibu saya memaksa saya untuk saya harus pindah ke Bogor. Saya pikir kalua saya ke Bogor, saya pasti pisah dengan pacar saya. Daripada saya pisah dengan pacar saya, saya memutuskan untuk tinggal di rumah pacar saya”.

Tindakan Tika melarikan diri dari rumah, membuat sang ibu marah. Dengan segala upaya, sang ibu mendatangi kediaman orang tua Aldo dan memaksanya kembali pulang. Lalu ia pun dibawa ke Bogor dan tinggal bersama keluarga asuhnya. Meski mendapatkan keluarga dan teman baru, hati Tika masih tetap terasa sepi. Ia merasakan bagaimana kehilangan seorang pacar dan teman yang begitu akarb dengannya. Lalu dirinya pun nekat untuk bertemu dengan Aldo di Surabaya.

Setiba di kediaman orang tua Aldo, ia harus menerima kenyataan pahit dihianati sang pacar. Ia merasakan kesedihan mendalam, ketika ia mendapati Aldo pergi bersama dengan perempuan lain. Di depan Aldo, Tika nekat melakukan pencobaan bunuh diri. Ia merasa hancur dan kehilangan seseorang yang ia anggap sebagai sumber cinta sejatinya.

Saat kembali ke Bogor, tepat di depan gerbang sekolah, Tika merasa tersentuh ketika menyaksikan seorang siswa yang diantar dan dipeluk oleh kedua orang tuanya. Ada rasa kehilangan yang mendalam di lubuk hati gadis yang haus kasih sayang ini. “Saya melihat temen saya diantar oleh orang tuanya. Saya melihat waktu teman saya turun, ia dipeluk oleh orang tuanya, ia dicium. Waktu saya melihat itu, tanpa saya sadari saya menangis sejadi-jadinya. Saya pikir, Tuhan saya menginginkan hal ini”.

Sejak itu, tampak sebuah ekpresi murung di raut wajahnya. Ia masih tetap ingin mencari kehabagiaan lewat cinta sejati yang ia selalu cari selama ini. Hingga di suatu kali di sebuah retret, ia menemukan cinta tersebut, sebuah cinta yang tak terukur besarnya oleh apapun, baik cinta orang tua atau pacarnya sekalipun.

“Waktu pertama saya duduk, saya ngelihat thema itu. Saya cuman lihat ‘Siapakah aku?’. Waktu itu, saya langsung berpikir bahwa ‘iya ya, siapa ya saya? Siapa ya Tika ini? Tema itu kayak seperti jawaban. Itu juga yang saya sedang pertanyakan. Itu juga yang saya sedang cari”.

Melalui khotbah hari itu, Tika sadar satu hal bahwa ia adalah ciptaan Tuhan. Kehidupan Tika sudah diatur oleh Tuhan dan sudah dirancangkan dengan indah oleh Tuhan sendiri. Sehingga pikiran buruk selama ini bahwa tak seorang pun yang mengasihi dan menerimanya seketika diubahkan. Sejak itu, Tika menemukan bahwa cinta sejati yang ia cari hanya ada dalam Tuhan.

Kini dirinya sudah kembali menemukan identitas yang baru dan berjalan dalam rancangan indah dari Tuhan, menjadi pribadi yang mengasihi-Nya sekaligus menjadi seorang istri dan ibu dari dua orang anak yang penuh kasih.

Sumber : Ristika Elviana
Halaman :
1

Ikuti Kami