-
Share:
Jokowi Umumkan 3 Isi Paket Kebijakan Ekonomi Tahap Pertama
Theresia Karo Karo Official Writer
Sesuai janjinya, Presiden Joko Widodo akhirnya mengumumkan paket kebijakan ekonomi yang disusun bersama Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, hari ini (9/9). Jokowi sendiri menyebut paket kebijakan ini sebagai paket kebijakan ekonomi tahap pertama.
Kedepannya, pemerintah berharap agar paket ini dapat berdampak signifikan dalam menjaga daya beli masyarakat, menarik arus modal, serta mendorong deregulasi penghambat investasi.
“Pertama, mendorong industri nasional melalui deregulasi di birokratisasi serta penegakan hukum dan kepastian usaha,” tutur Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, dia juga menyebutkan bahwa dari 154 peraturan yang masuk ke dalam tim akan ada 89 peraturan yang dirombak. Hal ini dilakukan guna menghilangkan duplikasi dan menghilangkan peraturan tidak relevan yang berpotensi menghambat daya saing.
“Ada 17 rancangan peraturan pemerintah, dua rancangan instruksi, dan lima aturan lainnya. Selain itu pemerintah juga melakukan penyederhanaan izin dan meningkatkan sinergi serta menggunakan pelayanan berbasis elektronik,” jelas Jokowi.
Selanjutnya, akan diberlakukan proyek strategis nasional yang berhubungan dengan percepatan pengadaan barang dan jasa, penyederhanaan izin, serta tata ruang. Dalam pelaksanaannya, pemerintah juga akan memperkuat peran kepala daerah dalam mendorong proyek ini.
Paket kebijakan ekonomi ketiga adalah meningkatkan investasi di sektor properti. Nantinya, pemerintah akan mendorong masyarakat berpenghasilan rendah untuk meningkatkan investasi di bidang properti.
“Saya ingin menekankan bahwa paket ini untuk menggerakan sektor riil kita yang nantinya saya meyakini paket kebijakan ekonomi ini akan memperkuat industri nasional,” kata Jokowi.
Tidak hanya berdampak dalam ekonomi makro, Jokowi juga menegaskan bahwa paket kebijakan ekonomi ini nantinya turut membantu pengembangan usaha mikro kecil, menengah, hingga koperasi. Oleh sebab itu presiden juga mengingatkan bahwa diperlukan gotong-royong dari berbagai kalangan untuk mengatasi pelemahan ekonomi global di Indonesia.
“Pemerintah tidak mungkin bisa bekerja sendirian dan membutuhkan kerja sama dan dukungan. Mari bersatu bergotong royong terhadap melemahnya perekonomian global. Pemerintah tidak sekadar meluncurkan, kami serius berkomitmen melakukan paket kebijakan ini, dan akan memimpin langsung dan agar bisa terwujud dengan baik,”
