Vania Santoso, Dari Pelestari Lingkungan Jadi Ecopreneur
Sumber: Twitter/vaniasans

Profile / 3 September 2015

Kalangan Sendiri

Vania Santoso, Dari Pelestari Lingkungan Jadi Ecopreneur

Puji Astuti Official Writer
7658
Berawal dari kecintaannya pada lingkungan hidup, VaniaSantoso menemukan peluang bisnis yang membawanya menyabet berbagai penghargaan, baik dalam wirausaha maupun pelestarian lingkungan. Gadis asal Surabaya ini mulai terjun dalam aksi pelestarian lingkungan sejak sekolah menengah pertama (SMP) karena di ajak oleh kakaknya, Agnes Santoso melalui klub lingkungan hidup AV Peduli.

Dimulai dari kampanye soal lingkungan hidup, kegiatan pelestarian lingkungan pun mulai berkembang hingga penanaman pohon dan juga pemberdayaan masyarakat mengolah limbah sampah.

"Desainnya dibuat menarik. Jadi orang senang memakainya, walau itu dari barang bekas," demikian ungkap gadis yang akrap dipanggil Vani tersebut.

Tidak berhenti hingga disana, Vania dan Agnes kemudian bereksperimen dengan limbah kantung semen dan mengolahnya menjadi tas, dompet dan berbagai produk ecofashion lainnya. Mereka pun membuat brand sendiri bernama heySTARTIC.

”Awal bisnis ini saya jalankan bersama kakak saya Agnes Santoso. Untuk modal kami gunakan penghasilan dari MC dan nyanyi karena kebetulan kami memang sering tampil,” jelas  gadis yang baru berusia 23 tahun ini.

Walau penjualannya baru melalui sosial media dan juga berbagai pameran, namun setiap bulannya ia berhasil mengantongi omset antara 40 hingga 50 juta. Vani memilih bahan dasar kantung semen karena selain banyak tersedia juga karena bahannya yang cukup kuat. Yang cukup hebat, produk heySTARTIC tidak hanya dijual di dalam negeri, tapi telah merambah pasar luar negeri seperti Australia dan Belanda.

“Kita rajin ikut pameran-pameran agar bisa punya channel keluar negeri,” demikian pernyataanya yang dikutip SWA.co.id.

Walau berbahan dasar kantung semen namun dengan desain yang menarik dan kombinasi bahan lain seperti kulit dan batik, produk-produk yang dihasilkan sangan fashionable. Untuk pengerjaan, heySTARTIC tidak hanya memproduksi sendiri, ““Tapi kami juga punya masyarakat binaan dari 3 desa yang membantu membuat produk dengan sistem profit sharing,”

Untuk masalah harga, jangan takut karena sangat terjangkau oleh kantong anak muda. Untuk tas harganya dibandrol 50 ribu hingga 180 ribu, sedangkan yang dikombinasi dengan bahan kulit dan batik harganya mencapai 300 ribu rupiah.

Semoga banyak anak muda Indonesia yang terinspirasi dari pengalaman Vania dan Agnes ini, bukan hanya membuka lapangan pekerjaan namun mereka berkontribusi bagi lingkungan juga. Mulailah dari hal yang kecil dengan setia, maka akan tiba waktunya peluang-peluang besar akan terbuka dan membawa Anda untuk naik ketingkat selanjutnya. Selamat berkarya anak muda Indonesia!


Sumber : Kontan.co.id | SWA.co.id | Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami