4 Hal Yang Harus Dilakukan Jemaat Ketika  Seorang Hamba Tuhan Jatuh
Sumber: Charismanews.com| Jawaban.com

Kata Alkitab / 26 August 2015

Kalangan Sendiri

4 Hal Yang Harus Dilakukan Jemaat Ketika Seorang Hamba Tuhan Jatuh

Puji Astuti Official Writer
11125

Seorang pemimpin baik dia pemimpin di gereja dan pelayanan, adalah manusia biasa dan memiliki kelemahan. Seorang pemimpin bisa bertindak salah, bahkan jatuh dalam dosa. Jemaat dan umat yang sebelumnya memandangnya sebagai sosok panutan, seringkali menjadi kecewa kepada dia ataupun kepada gereja dan Tuhan.

Kekecewaan orang percaya ketika pemimpinnya jatuh, memang berdasar, namun bukan berarti dibenarkan. Seringkali umat begitu mengidolakan pemimpin gereja atau hamba Tuhan sehingga lupa bahwa kepala gereja adalah Yesus Kristus sendiri (1 Korintus 1:18). Lalu apa yang harus dilakukan ketika kekecewaan melanda?

Fokus kembali kepada Kristus

Menyadari bahwa seorang hamba Tuhan juga manusia biasa, membuat kita harus membenahi sudut pandang kita. Fokus kita adalah Kristus, karena Dia adalah kepala jemaat, Dialah yang harus kita teladani  (Yohanes 13:15). Dialah pemimpin sejati, Gembala Agung yang sempurna dan yang peduli dan mengasihi kita. Manusia bisa berbuat salah, mengecewakan, dan melukai hati kita, namun Yesus Kristus telah menunjukkan kasih-Nya yang tanpa syarat melalui kematian-Nya di kayu salib.

Berhenti mengkritik dan mulai berdoa

Jika seseorang jatuh, bukan hanya pemimpin namun siapa saja, kita seharusnya berdoa bagi mereka, bukannya mengkritik atau malah menjadikannya bahan gosip (1 Timotius 2:1-2). Bahkan sekalipun orang tersebut mengecewakan dan melukai hati kita, sebagai bagian dari Tubuh Kristus, kita harus mendoakan agar orang tersebut dipulihkan dan kembali kepada jalan kebenaran dan kehidupan.

Kita memiliki tanggung jawab untuk berdoa bagi pemimpin-pemimpin kita, bukan hanya pemimpin jemaat namun juga pemimpin bangsa, karena merekalah yang berjaga-jaga atas jiwa dan kesejahteraan kita (Ibrani 13:7). Jadi jika mereka tersandung, ada sebuah pertanyaan bagi kita, “Apakah kita sudah berdoa bagi mereka dan juga keluarga mereka?”

Jangan menghakimi, kasihilah tanpa syarat

Bukan bagian kita untuk menghakimi, karena penghakiman adalah hak Tuhan, sebab dengan ukuran yang kita pakaikan untuk menghakimi orang lain demikian juga kita akan dihakimi (Matius 7:1-2). Sebaliknya marilah kasihi mereka yang tersandung dan jatuh dengan kasih tanpa syarat sama seperti Kristus yang telah mengasihi kita ketika kita masih berdosa (Roma 5:8).

Lepaskanlah pengampunan dan berkat

Rasa kecewa dan terluka adalah sesuatu yang tidak terhindarkan, namun memendamnya dan menjadi sebuah kepahitan itu adalah sebuah keputusan, akan lebih baik bagi diri kita pribadi jika kita bersedia untuk melepaskan pengampunan kepada pemimpin tersebut. Sebab rasa kecewa dan terluka berdampak negatif bagi diri kita, juga orang-orang disekitar kita, karena sikap negatif itu menyebar. Untuk itu putuskanlah untuk melepaskan pengampunan dan berkat, sama seperti yang telah Kristus teladankan saat Ia berada di kayu salib (Lukas 23:4).

Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami