Percaya Meskipun Ragu
Sumber: lifehopeandtruth.com

Kata Alkitab / 13 July 2015

Kalangan Sendiri

Percaya Meskipun Ragu

Lori Official Writer
7122
Mungkin terdengar aneh bukan ketika iman dan keraguan bekerja dalam waktu yang bersamaan. Di satu sisi Anda adalah seorang beriman, namun di sisi lain Anda tetap saja takut mati. Keberanian bukanlah kealpaan dari rasa takut. Iman mendorong timbulnya keberanian untuk melepaskan rasa takut yang Anda alami dan terus maju melakukan panggilan Tuhan dalam hidup Anda.

Iman Anda mungkin sebiji sesawi, tetapi Anda bisa memulainya dari sana. Alkitab menuliskan tentang hal ini dalam kisah Yesus saat menyembuhkan seorang anak bisu (Markus 9: 14-29). Kita tidak bicara soal mujizat yang dilakukan Yesus terhadap anak itu. Namun justru kepada iman yang dimiliki ayah anak bisu tersebut. Dalam kisah tersebut Yesus bertanya kepada sang ayah: “Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!” Dikatakan bahwa segera setelah mendengar hal itu, “Sang ayah berteriak: Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!”.

Hal itu menggambarkan bagaimana laki-laki tersebut sebenarnya dalam keadaan percaya dan ragu. Namun meskipun dengan jujur menyatakan keraguan tersebut, dia tetap maju dan meminta Yesus melakukan mujizat. Dan pada akhirnya, keajaiban terjadi. Yesus menyembuhkan anak yang kerasukan roh jahat itu.

Tak peduli seberapa lemah dan kecilnya iman Anda, Tuhan tetap memandang kesungguhan Anda. Demikian dengan orang –orang percaya yang dipanggil Tuhan untuk menggarap ladang pelayanan yang terbilang mustahil. Iman orang percaya yang sebiji sesawi tersebut justru bisa dipakai Tuhan untuk memampukan Anda mempercayai visi yang Allah percayakan dalam hati Anda.

Matius 17 ayat 20 berkata, “..Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu”.

Setiap orang mungkin mengimani akan berbagai hal dalam hidupnya. Seperti mengimani bahwa sereal yang Anda makan di pagi hari tidak ditaruh racun oleh pasangan Anda. Atau mungkin beriman agar kursi yang Anda duduki tidak rubuh. Ya, semua orang mungkin akan mengandalkan iman yang demikian. Namun, hal yang paling esensi adalah dimana Anda menaruh iman tersebut?

Kadang kala, sebagian orang berkata bahwa mereka tak ingin berkomitmen dalam pelayanan sampai mereka mengerti semua hal yang Tuhan akan kerjakan dalam kehidupannya. Atau bagi seorang pendeta, bahwa ia tak ingin memulai pelayanan yang baru sampai keraguan dalam hatinya hilang. Tetapi Tuhan tidak akan mengerjakan sesuatu dengan keraguan demikian. Sebab tak ada sedikit pun iman bagi orang demikian untuk menaruh kepercayaannya kepada Tuhan.

Sebaliknya, Tuhan ingin Anda berani melangkah dengan iman sebiji sesawi yang Anda miliki. Anda tak perlu memiliki iman yang besar untuk melakukan perkara-perkara besar untuk Tuhan. Sebab ia melihat kejujuran yang ada di dalam hati Anda. Meskipun ragu namun Anda tetap berani mempercayai Tuhan mampu melakukan mujizat.

Ya, rumusnya adalah: Iman sebiji sesawi + Allah yang besar = hasil yang besar.

Anda hanya perlu berkata: “Tuhan, saya percaya! Bantu saya yang tidak percaya ini!”. Maka Anda sudah melibatkan Tuhan dalam kehidupan Anda dan menunggu Dia untuk hadir dan menunjukkan bagaimana dia bekerja secara luar biasa di segala hal yang Anda hadapi. 


Anda diberkati dengan artikel ini, yuk share artikel ini di Facebook-mu dan ajak teman-temanmu untuk re-share link artikelnya. Semakin banyak yang re-share, semakin keren hadiahnya. Keterangan lebih lanjut, KLIK DI SINI

Sumber : Crosswalk.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami