Alberthiene Endah, Menyentuh Dunia Dengan Tulisan

Profile / 18 June 2015

Kalangan Sendiri

Alberthiene Endah, Menyentuh Dunia Dengan Tulisan

Puji Astuti Official Writer
7144

Sebuah tulisan dapat membangkitkan semangat, mengubah cara pandang, memberi secercah harapan dan banyak dampak lainnya yang kadang tidak pernah terpikirkan oleh penulisnya. Bagi seorang Elberthiene Endah, menulis adalah segalanya.

"Ini adalah keahlian yang hebat. Melalui tulisan, Anda bisa 'menyentuh' dunia," demikian pernyataan wanita kelahiran Bandung itu, seperti dikutip Thejakartapost.com.

Wanita bernama lengkap Rr.Alberthiene Endah Kusumawardhani Sutoyo ini telah jatuh cinta dengan dunia tulis menulis sejak masih remaja. Setelah lulus kuliah dari jurusan Sastra Belanda di Universitas Indonesia Alberthiene berkarir sebagai jurnalis. Hingga di tahun 2004, ia membuat keputusan berani dengan keluar dari majalah Femina untukk fokus sebagai penulis lepas.

Dari situlah ia mulai menekuni karir sebagai penulis buku biografi dan didekati oleh beberapa orang berpengaruh yang ingin kisah hidupnya dituangkan dalam sebuah buku. Mulai dari artis ternama seperti  Kris Dayanti, Titiek Puspa, Yuni Shara hingga tokoh nasional seperti mantan ibu negara Ani Yudhoyono, Probosutedjo hingga Jokowi, kisahnya telah ia tuangkan dalam bentuk buku dan laris manis di pasaran.

”Menulis dan membaca tentang perjalanan hidup sejatinya adalah cara belajar paling efektif tentang hidup,” demikian penuturannya kepada Tribunnews.com.

Dalam kurun waktu hampir 10 tahun Alberthiene telah menelurkan 46 buku, baik biografi maupun novel. Namun tidak seperti para penulis dari bule yang senang menulis di kafe untuk mendapat inspirasi, istri dari Die Friedel Castro yang berprofesi sebagai fotografer ini lebih suka bekerja di rumahnya. Ia pun memiliki jadwal yang ketat sehingga bisa menyelesaikan target yang telah ia tetapkan.

Salah satu bukti bagaimana ia disiplin dan berdedikasi adalah pada saat tahun 2010 dimana dia berhasil menyelesaikan 10 buku biografi dalam waktu hampir bersamaan, namun hal tersebut harus ia bayar mahal karena jatuh sakit dan membuatnya harus menginap di rumah sakit hingga malam Natal karena gejala Tifus.

Salah satu harapannya adalah para penulis di negeri ini dihargai sebagaimana seharusnya, "Aku sedih kalau orang menulis dibayar murah," demikian pernyataan aktifis Jakarta Animal Aid tersebut seperti yang dirilis oleh laman Tempo.co. Karya Albertiene pun kini tidak sebatas pada buku-buku biografi dan novel, karena beberapa dari tulisannya telah diangkat ke layar lebar.

Saat ini selain aktif menulis, ia juga terjun untuk menyelamatkan anjing-anjing terlantar atau yang mengalami penyiksaan. Kecintaannya pada anjing dibuktikannya dengan memelihara sembilan ekor anjing yang beberapa dari antarnya hasil dari upaya penyelamatan.

Sumber : Berbagai Sumber | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami