Kota-kota yang terkena dampak suhu ekstrim ini meliputi Andhra Pradesh, Telangana dan New Delhi. Tercatat suhu di Telangana mencapai 48 derajat Celsius, sementara kota Allahabad yang terletak di persimpangan sungai Gangga dan Yamuna mencapai 47.7 derajat Celsius.

Terkait hal ini, para ilmuwan dari Departemen Meteorologi India menyampaikan bahwa peningkatan suhu itu disebabkan oleh terjadinya El Nino di pantai Pasifik Amerika Serikat yang melewati India. Angin El Nino ini datang dengan membawa angin kering sehingga membawa suhu yang lebih tinggi.

Selain itu, studi ilmiah lainnya mengungkapkan bahwa selama tiga dekade terakhir bumi diketahui telah mengalami peningkatan suhu. Hal ini didasarkan pada penelitian para ilmuwan yang telah ada sejak tahun 1850. Panas banyak disumbang dari proses industri yang marak di belahan negara, sehingga menyebabkan konsentrasi karbon dioksida meningkat hingga 40 persen.

Akibatnya, suhu di atmosfer dan lautan pun ikut naik. Dampak buruk yang juga bisa dilihat adalah fenomena mencairnya es di wilayah kutub. Oleh karena itu, kejadian peningkatan temperatur udara yang panas ini diyakini adalah dampak dari peningkatan suhu global.

Untuk diketahui, India tercatat telah mengalami suhu udara ekstrim paling mematikan sejak tahun 2002 silam. Gelombang panas yang terjadi pada tahun 2002 dan 2003, misalnya, menewaskan ribuan orang. Sedang di tahun 2010, menewaskan sekitar 300 orang. Sementara sejak tahun 2014 sampai sekarang, ibu kota New Delhi, mengalami suhu ekstrim mencapai 45.5 derajat Celsius. Namun kondisi ini diprediksi akan berakhir pada bulan Juni ini ketika angin monsun dari Selatan membawa awan yang mendatangkan hujan.

Sumber : Cnn Indonesia/jawaban.com

Halaman :

1