Pendapat Remaja Indonesia Tentang Pernikahan Dini

Marriage / 29 May 2015

Kalangan Sendiri

Pendapat Remaja Indonesia Tentang Pernikahan Dini

Theresia Karo Karo Official Writer
32450
Praktik pernikahan dini di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaporkan bahwa 48 persen dari 2,5 juta pernikahan di Indonesia dilangsungkan oleh remaja yang termasuk kelompok usia 15-19 tahun.

Namun, pernikahan dini yang marak terjadi justru berbanding terbalik dengan keinginan para remaja. Deputi Perencanaan Keluarga dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Julianto Witjaksono mengungkapkan bahwa remaja Indonesia justru tidak menginginkan pernikahan dini.

Hal ini diperkuat juga dengan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) terhadap remaja. Dari penelitian ini, para remaja Indonesia beranggapan bahwa usia ideal untuk menikah bagi wanita adalah 25 tahun, sedangkan bagi pria 27 tahun.

“Mereka justru ingin punya kesiapan fisik, kedewasaan, dan kemampuan finansial untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga. Ini impian remaja Indonesia,” tutur Julianto.

Melihat hal ini, Julianto justru menyarankan bila edukasi mengenai usia pernikahan seharusnya juga diberikan kepada para orang tua. Karena maraknya pernikahan di bawah umur justru terjadi karena adanya paksaan atau penjodohan oleh orang tua.

Oleh sebab itu, semua pihak diharapkan untuk terlibat. Tidak hanya pemerintah, namun masyarakat juga harus mengerti dampak buruk akibat pernikahan dini. Tidak hanya karena mereka belum siap secara mental, termasuk juga kesiapan secara fisik. Imbasnya adalah potensi bercerai lebih tinggi, bagi anak perempuan risiko meninggal lebih tinggi saat melahirkan, dan masih banyak lagi.

Sumber : Okezone/Jawaban.com by tk
Halaman :
1

Ikuti Kami