Malam
itu Rudi Wijaya bertemu dengan Anggi di sebuah diskotik malam. Ketika itu Rudi
dan Anggi jatuh cinta pada pandangan pertama. Seolah-olah bagaikan dunia milik
mereka berdua. Akhirnya mereka berpacaran dan memutuskan untuk menikah. Anggi
sangat yakin dengan pilihannya, karena saat itu Rudi sangat menyayanginya.
Namun,
setelah beberapa bulan menikah keyakinan Anggi mulai berubah. Ketika itu Anggi
yang memberitahukan kehamilannya kepada Rudi, namun Rudi tidak menghirauhkan
istrinya tersebut. Respon Rudi yang datar, membuat Anggi marah dan akhirnya
mereka berdua bertengkar. Hal ini disebabkan karena Rudi yang memiliki hobi
judi bola, sehingga sudah tidak peduli kepada keluarganya.
Bahkan
setelah anak mereka lahir, sifat Rudi yang hobi bermain judi bola ini tidak
hilang. Suatu kali, Ryan anaknya meminta kepadanya untuk bermain bola. Namun
Rudi menolaknya karena saat itu ia sedang pusing kalah judi bola. Bahkan, Rudi
yang sedang naik amarahnya tidak segan –segan untuk memukul anak dan istrinya.
Rudi selalu menyesal setelah memukul anak dan istrinya, namun beberapa hari
kemudian ia lupa dengan penyesalannya itu sehingga menyebabkan ia mengulangi
kesalahan tersebut.
Suatu
kali Rudi dan Anggi bertengkar karena Rudi yang tidak kunjung kerja dan hanya
mengharapkan penghasilan dari judi bola. Pertengkaran mereka memuncak, Rudi
yang saat itu sedang emosi menginjak perut Anggi. Akibatnya, istrinya mengalami
pendarahan dan harus melakukan operasi pengangkatan sel telur. Pengangkatan sel
telur Anggi akan menyebabkan ia tidak akan bisa untuk hamil lagi. Penyesalan
memang selalu datang terlambat. Saat itu Rudi menyesal telah melakukan
perbuatan tersebut, namun hal ini belum membuat Rudi bertobat.
Sampai
Anggi mendapat kabar bahwa suaminya sedang berada di kantor polisi. Ternyata
selama ini Rudi telah menjadi target polisi. Rudi ditangkap polisi karena telah
melakukan penipuan kartu kredit. Akhirnya Rudi dipenjara. Dalam penjara, Rudi
mendapat sebuah perubahan yang membawanya ke dalam pertobatan. Tuhan telah
menjamah hatinya, sehingga suatu kali dalam persekutuan dalam penjara, Rudi
memutuskan untuk menyerahkan hidupnya kepada Tuhan .
Pulang
dari penjara Rudi meminta maaf dan ingin membasuh kaki Anggi. Namun, saat itu
Anggi belum bisa mengampuni suaminya. Bagi Anggi perbuatan suaminya belum bisa
dimaafkan. Sampai suatu kali Anggi menghadiri suatu ibadah, ketika itulah Tuhan
menjamah hati Anggi sehingga ia bisa memaafkan suaminya. Akhirnya, Anggi pun
bisa mengampuni suaminya.
Kini
Rudi sadar bahwa dalam mencari nafkah tidak bisa dengan cara yang cepat, namun
harus halal dan kerja keras. Pertobatan Rudi kini membawa keluarga mereka dalam
keluarga bahagia. Dulu bagi Ryan, Rudi adalah ayah yang suka marah-marah.
Namun, kini Rudi adalah sosok ayah yang lembut. Rudi dan Anggi sadar bahwa
kisah mereka di masa lalu adalah sebuah kenangan yang bisa menjadi berkat bagi
orang lain. Terpujilah Tuhan.