Paus Fransiskus meminta masyarakat dunia agar menghargai dan juga tidak menghina kepercayaan atau agama seseorang. Disamping itu Paus juga mengecam setiap pembunuhan yang dilakukan atas nama Tuhan. Pernyataan ini dikeluarkan terkait dengan peristiwa pembunuhan beberapa redaksi majalah Charlie Hebdo di Perancis pekan lalu.
<!--[if gte mso 9]><xml>“Anda tak bisa memprovokasi, Anda tak bisa menghina agama orang lain, Anda tak bisa melecehkan agama orang lain. Kebebasan berbicara adalah sebuah hak sekaligus kewajiban yang harus dijalankan tanpa unsur penghinaan,” kata Paus.
Mengenai korelasi antara kebebasan beragama dan kebebasan berekspresi, Paus berkata dua hal tersebut adalah hal yang fundamental namun tentunya harus dijalankan tanpa menyinggung sesama.
“Saya pikir baik kebebasan beragama dan kebebasan
berekspresi adalah hak asasi manusia yang fundamental. Setiap orang memiliki
tidak hanya kebebasan dan hak, namun juga kewajiban untuk mengatakan apa yang
ada di pikirannya untuk kebaikan semua, kita memiliki hak ini secara terbuka tanpa harus menyinggung,” tambahnya.
Secara khusus, Paus juga mengingatkan kembali bahaya dari perang agama dimasa lalu yang mengatasnamakan agama.
“Mari
kita pertimbangkan sejarah kita sendiri. Berapa banyak perang agama yang kita
alami? Meski kita berdosa tapi kita tak bisa membunuh atas nama Tuhan. Itu
adalah aberasi.”