1000 Lilin Iringi Doa Bersama Untuk Korban Jatuhnya Air Asia
Sumber: Jpnn.com

Internasional / 6 January 2015

Kalangan Sendiri

1000 Lilin Iringi Doa Bersama Untuk Korban Jatuhnya Air Asia

Lori Official Writer
4205
Tragedi nahas pesawat Air Asia QZ8501 yang jatuh pada 28 Desember 2014 lalu menimbulkan duka mendalam bagi masyarakat Indonesia. Hingga kini, masyarakat di berbagai daerah terus memanjatkan doa bagi para korban.

Seperti dilansir Liputan6.com, Senin (5/1), dukungan doa tampak mengalir dari masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, dimana sebanyak 17 gereja se-Kabupaten Kobar menggelar doa bersama dengan aksi menyalakan seribu lilin di Aula Serba Guna bekas Rumah Dinas Bupati Kobar. Mereka berharap agar seluruh jenazah penumpang Air Asia QZ8501 dapat segera ditemukan.

“Kita berharap dengan adanya doa bersama yang dilakukan perwakilan 17 gereja ini, doa kita dikabulkan oleh Tuhan. Agar seluruh penumpang ditemukan. Dengan doa pada Tuhan, tidak ada yang tidak mungkin,” ucap Bupati Kobar Ujang Iskandar, di Aula Serba Guna, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Tak hanya umat Kristiani, tetapi masyarakat Muslim juga turut menggelar pengajian di Masjid Agung, Pangkalan Bun. Ujang menuturkan, aksi itu juga menjadi bentuk dukungan agar proses evakuasi dapat berjalan dengan baik.

Gereja-gereja di Surabaya juga turut memanjatkan doa. Seperti Gereja Katolik Santa Maria di Puhsarang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Gereja ini secara khusus berdoa selama dua malam berturut-turut pada misa malam pergantian tahun dan Tahun Baru lalu.

Tragedi ini juga menjadi pukulan mendalam bagi gereja di Surabaya sebab diketahui sedikitnya 41 jemaat Gereja Mawar Sharon berada dalam pesawat nahas tersebut. Pendeta Gereja Mawar Sharon, Philip Mantofa bahkan menyampaikan doa dan pesan bagi seluruh kerabat dan keluarga korban agar tetap kuat dalam iman.

Sementara lima korban lainnya terdata merupakan jemaat dari Gereja Bethany. Tak pelak, pasangan misionaris Korea Selatan yang bertugas di Malang, Park Seong-beom (37) dan istrinya Lee Kyung-hwa (36) beserta putri kecilnya Park Yuna bahkan tercatat sebagai salah satu korban.

Tragedi ini tentu tak hanya menjadi pukulan besar bagi gereja, namun bagi seluruh masyarakat Indonesia lantaran telah menewaskan sebanyak 155 warganya. Memasuki hari ke-10 ini, kita sepatutnya tetap mendukung dalam doa agar proses evakuasi ini dapat berjalan dengan baik.

Sumber : Tribunnews.com/Liputan6.com/ls
Halaman :
1

Ikuti Kami