Lukman Hakim Saifuddin : “Sakitnya Disini”
Sumber: news.liputan6.com

Nasional / 12 December 2014

Kalangan Sendiri

Lukman Hakim Saifuddin : “Sakitnya Disini”

Tiurma Ida Purba Official Writer
3986

Di Indonesia pejabat pemerintah begitu di segani dan di hormati. Hal ini dapat kita lihat pada setiap acara, pejabat pemerintah sering kali didahulukan daripada yang lain. Misalnya mereka tak perlu ikut antri. Bagi sebagian pejabat mungkin ini adalah sebuah penghormatan yang tidak dapat ditolak. Namun berbeda dengan Lukman Hakim Saifuddin yang tidak suka dengan perlakuan seperti itu.

Ditemui di Kementrian Agama, Jakarta, Kamis (11/12/2014) mengungkapkan bahwa dirinya memang harus menjadi teladan bagi sekelilingnya, dalam bekerja atau dihadapan publik sekalipun. Tapi, dirinya tidak setuju dengan jabatannya sebagai Menteri Agama mendapat pelayanan khusus saat keadaaan tertentu.

Kepada Antara, Lukman menceritakan kisahnya saat datang ke tempat pernikahan temannya. Saat ingin bersalaman dengan kedua mempelai, namun Lukman mendapat layanan khusus dan tidak perlu mengantri. Kisah lain yang pernah dialaminya adalah saat ingin ke kantor atau ke tempat lain, Lukman mendapat pengawalan di jalan raya dan menyebabkan jalanan macet. Sehingga menyebabkan pengguna jalan lain merasa kesal dan banyak yang mengucapkan sumpah kepadanya.

“Saya merasa sakit juga. Sakitnya di sini,” ujar Lukman. Pernyataannya ini mendapat respon tawa para hadirin. Dia menjelaskan bahwa dia sebenarnya tidak ingin mendapat perlakukan yang berlebihan saat dia menghadiri acara diluar pekerjaannya. Walaupun memang dia menyadari bahwa pelayanan seperti itu sudah ada dalam Undang-Undang sebagai menteri.

Dalam perbincangannya, dia mengajak jajaran Kementrian Agama khususnya untuk mengedepankan lima nilai budaya kerja yaitu integritas, profesionalitas, inovatif, bertanggung jawab, dan keteladanan.

Baginya budaya kerja tidak dapat lepas dari sistem yang dibangun. Misalnya bila sistem yang dibangun baik dan dipatuhi maka akan membentuk karakter setiap orang menjadi baik. Dia memberikan contoh lebih spesifik, ketika warga Indonesia  yang pergi ke Batam (Kepri) dan menyebrang ke Singapura, maka mereka akan mengikuti aturan tidak boleh membuang sampah dan mematuhinya bersama aturan-aturan lainnya.

Singapura memang akan mendorong warga Indonesia menjadi pribadi yang disiplin. Namun, terkadang manusia suka kembali ke watak aslinya ketika pulang ke Indonesia. Dia berharap bahwa masyarakat Indonesia dapat menjalankan lima nilai budaya kerja dalam kehidupan nyata agar menjadi manusia yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

 

Sumber : berbagai sumber/by tiur
Halaman :
1

Ikuti Kami