Tolak Eksekusi GKKI Rosedale, Jemaat Lawan Polisi

Seperti diberitakan media Batampos.com dan Okezone.com, perlawanan itu tak hanya dilakukan oleh jemaat laki-laki saja, tapi juga perempuan dan anak-anak. Jemaat perempuan dan anak-anak membentuk barisan di depan pintu masuk rumah ibadah dan berupaya menghadang petugas dengan kursi plastik. Ratusan petugas khususnya polwan diturunkan untuk menerobos barisan pertahanan itu, dan kaum perempuan dipaksa keluar dari rumah itu.

“Ini rumah kami. Jangan usir kami dari sini. Ini tempat ibadah kami,” teriak salah seorang wanita, seperti dikutip dari Okezone com.  

Aksi itu juga diwarnai kericuhan antara jemaat laki-laki dan petugas polisi. Mereka berusaha melawan petugas dengan melempar batu dan besi dan mendorong petugas. “Ini rumah Tuhan. Kami tidak pernah berbuat maksiat di rumah ini,” teriak salah seorang jemaat.

Akibatnya, sebanyak 18 jemaat GKKI berhasil diamankan petugas karena diduga menjadi provokator pemicu kericuhan saat proses eksekusi. Mereka seluruhnya dibawa ke Mapolresta Barelang guna menjalani pemeriksaan.

Eksekusi ini menjadi kali ketiga, setelah gagal direncanakan pada 24 September 2014 lalu. Proses eksekusi ini terjadi atas hasil keputusan pengadilan terhadap gugatan Wakil Wali Kota Batam, Rudi yang mengklaim punya bukti kepemilikan rumah tersebut. Menyikapi hal itu, jemaat menolak  dan menegaskan bahwa dua unit rumah itu telah berdiri secara sah sesuai ketetapan hukum. Mereka mengklaim rumah yang terletak di perumahan mewah itu adalah pemberian dari warga negara Singapura, Yiow Hwee dan Yap Kwee Teng sejak tahun 2012 silam.

Sumber : Batampos.com/Okezone.com/ls

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Daily Devotional
3. Nabi Palsu
4. Khotbah Tentang Bersyukur
5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Related Articles