Mengajarkan Berdoa untuk Kelas Besar
Sumber: kesaksian-life.blogspot.com

Pelayanan Anak / 13 August 2014

Kalangan Sendiri

Mengajarkan Berdoa untuk Kelas Besar

Hevi Teri Official Writer
1161

Bagi anak kelas besar target sasaran mengajarkan berdoa adalah untuk menjadikan doa sebagai "nafas" hidup anak-anak, supaya anak selalu dapat menghayati kehadiran Tuhan "teman hidup"-nya dalam kesehariannya.

DOA BAGI PERGUMULAN PRIBADI

Anak kelas besar telah tumbuh semakin besar, dengan kesadaran yang luas pada kehidupan, ancaman dan tantangan kehidupan yang menakutkan dirinya. Sekarang ia menyadari hidup tidak seenak yang dibayangkannya, dulu pada masa kecil ia dapat memperoleh semua yang dibutuhkannya relatif mudah, tetapi sekarang apa yang ia butuhkan harus ia upayakan sendiri. Pada masa inilah ia mulai merasakan rasa khawatir, sedih, takut, tertekan, dan lebih rasional dalam menilai sesuatu.

Doa-doa Pergumulan pribadi anak seusia ini, misalnya :

1. Keberanian anak menerima kenyataan kekurangan dirinya (terutama keberadaan fisiknya), inilah doa penerimaan diri sebagai bagian dari kemampuan dirinya bersyukur atas keberadaan dirinya dan percaya diri. Anak besar dengan lebih kritis membandingkan dirinya, keluarganya dengan diri anak lain dan keluarga anak lain.

2. Tanggung jawab semakin besar sebagai anak besar (beberapa anak menjadi kakak dari adik-adiknya), ia mulai diberi tugas-tugas oleh orangtua dan lingkungannya. Juga tuntutan sekolah semakin berat, tuntutan lingkungannya semakin besar. Keberhasilan guru menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk kewajibannya akan membuat anak ini tumbuh semakin mantap.

3. Kesepian seiring dengan makin besar dirinya, ia tidak lagi menjadi pusat perhatian orang. Dulu semasa kecil orang-orang begitu memperhatikannya sekarang tidak lagi, mungkin adik-adiknya yang menjadi pusat perhatian. Rasa kesepian ini bisa tumbuh menjadi sikap iri pada orang lain, jika tidak tumbuh sikap dewasa dalam menerima diri.

4. Kesedihan, duka akibat kegagalan, kesalahan dan akibat yang ditimbulkannya membuat ia dalam kesulitan. la memerlukan penghiburan, sebab ia mulai malu menangis tidak seperti ketika masih kecil.

5. Dan berbagai masalah konkret: dalam keluarganya, dalam studinya, menjadi pemikirannya. Beberapa kali saya menemukan anak yang prestasi belajarnya kurang ternyata disebabkan karena pengaruh hubungan kedua orangtua yang tidak harmonis! Hal ini menandakan si anak memperhatikan hubungan kedua orangtuanya.

 


Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen (PEPAK)

    Sumber : google
    Halaman :
    1

    Ikuti Kami