Sekitar 1000 warga muslim Palestina meninggalkan kediaman mereka di Gaza dan menemukan pegungsian di Gereja Ortodoks Yunani, Saint Porphyrius sebuah gereja tua yang dibangun pada abad ke -12. Namun tempat ini bahkan terbilang tidak aman, sebab tak lama setelah mereka tiba serangan bom Israel mengenai halaman di sekitar gereja.
Pihak gereja tampak melayani para pengungsi dengan baik, mereka diberi tempat untuk menonton, istirahat, makanan dan minuman. “Kami telah membuka gereja untuk membantu orang-orang. Ini adalah tugas gereja dan kami melakukan semua yang kami bisa untuk membantu mereka," kata Uskup Agung Alexios, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (24/7).
"Pada awalnya ada 600 orang dan hari ini mereka menjadi seribu. Sebagian besar anak-anak dan perempuan. Beberapa dari mereka adalah bayi," kata kepala minoritas Ortodoks Yunani Gaza, yang terbesar dari komunitas Kristen di sini.
Berdasarkan data statistik, hanya terdapat sekitar 1.400 orang Kristen - Ortodoks, Katolik dan Protestan yang tinggal di antara 1,8 juta umat Islam, dalam artian umat Kristen hanya sekitar 0,08 persen dari populasi di Jalur Gaza yang banyak didominasi oleh Hamas, kelompok Islam.
Baca Juga Artikel Lainnya:
Dua Pesan Khusus Ketua PGI Jika Jokowi Jadi Presiden
Hipertensi Perburuk Kondisi Emosi Penderita
Peningkatan Suhu Udara Tingkatkan Resiko Batu Ginjal
Sumber : Reuters.com/jawaban.com/ls