Jangan Lupakan Anak-Anak-2
Sumber: google

Pelayanan Anak / 16 July 2014

Kalangan Sendiri

Jangan Lupakan Anak-Anak-2

Hevi Teri Official Writer
1203

 

Homrighausen dan Enklaar menyatakan pentingnya orang tua mengenalkan anak-anak pada Allah :
Supaya mereka mengenal Allah sebagai Pencipta dan pemerintah seluruh alam ini, dan Yesus Kristus sebagai Penebus, pemimpin dan penolong mereka. Supaya mereka mengerti akan kedudukan dan panggilan mereka selaku anggota-anggota Gereja Tuhan, dan suka turut bekerja bagi perkembangan gereja di bumi ini. Supaya mereka mengasihi sesamanya oleh karena Tuhan telah mengasihi mereka sendiri. Supaya mereka insaf akan dosanya dan selalu mau bertobat pula, minta ampun dan pembaharuan dari Tuhan. Supaya mereka suka belajar terus mengenai berita Alkitab, suka mengambil bagian dalam kebaktian jemaat, dan suka melayani Tuhan di segala lapangan hidup. (Homrighausen E.G. dan Enklaar I.H., Pendidikan Agama Kristen, Jakarta : BPK Gunung Mulia,2001)


Dalam usaha itu perlu menggunakan alat atau sarana yang dapat menunjang dan menolong anak mengerti apa yang diajarkan. Sarana yang dapat digunakan di antaranya adalah: kaset dan CD, VCD lagu rohani, ibadah keluarga dan cerita Alkitab sebelum anak tidur, pertemuan rutin untuk menyelesaikan masalah sedini mungkin dan lain-lain. Dan anak sejak kecil dapat menerima Kristus juga perlu diingat setiap generasi menjadi tanggung jawab dari orangtua yang menjadi wakil Allah pada masanya.

Marjorie L. Thompson berkomentar dalam bukunya yang berjudul "Keluarga sebagai Pusat Pembentukan" sebagai berikut :

Banyak keluarga mempunyai semacam proses pertemuan keluarga. Di beberapa rumah tangga, pertemuan dilaksanakan hanya untuk masalah-masalah serius. Dalam rumah tangga-rumah tangga lainnya pertemuan keluarga dilaksanakan secara mingguan atau bulanan tanpa memertimbangkan apakah ada masalah khusus yang perlu dibicarakan atau tidak. Pada umumnya, tujuan pertemuan-pertemuan tersebut adalah untuk memberi kesempatan kepada setiap anggota keluarga yang ingin berbagi masalah, kesedihan, pergumulannya, membahas peraturan-peraturan keluarga dan pelaksanaannya, memberikan saran-saran kreatif dan mencari tahu apa yang dipikirkan dan dirasakan anggota keluarga lainnya. Seringkali suatu masalah muncul ke permukaan dari pertemuan-pertemuan rutin itu, sehingga dapat diselesaikan sebelum masalah itu menjadi besar. (Thompson, Marjorie R, Keluarga sebagai Pusat Pembentukan, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001)
>>>>

Oleh Yusak Timothy, M.Th
Sumber : google
Halaman :
1

Ikuti Kami