Relasi Orangtua dan Anak
Sumber: google

Parenting Superbook / 7 July 2014

Kalangan Sendiri

Relasi Orangtua dan Anak

Zakarias Feoh Official Writer
1446

Sampai sejauh mana hubungan antara orangtua dan anak ?  Pertanyaan ini harus dipahami dan dimengerti dengan baik oleh setiap orangtua.  Oleh karena, ada batasan atau pagar yang tidak boleh dilanggar olah orangtua.   Seringkali muncul konflik antara orang tua dan anak dikarenakan  orang tua terlalu mencampuri  persoalan anak. 

Ada tahapan-tahapan tertentu yang harus dipahami oleh orangtua.  Waktu anak-anak masih kecil seharusnyalah orang tua mencampuri anak, tapi ketika anak-anak sudah besar, sudah menikah, sudah berkeluarga, orang tua tidak boleh lagi mencampuri anak. Adakalanya orang tua tetap memperlakukan mereka seperti anak-anak sehingga yang terjadi justru adalah konflik.

Waktu anak-anak sudah akil baliq seharusnyalah mereka membuat rumah dan memisahkan diri dari kita, rumah dalam pengertian secara emosional di mana ada pagar yang memisahkan kita dengan anak-anak. Sehingga kita menghormati anak, anak-anak juga menghormati orangtua.  Ada batasan-batasan tertentu, misalkan waktu orang tua mau masuk ke kamar anak,  harus ketok lebih dulu.  Waktu orang tua hendak bicara dengan anak tentang sesuatu yg membutuhkan waktu lama, maka baiknya orangtua meminta kesediaan anak untuk berbicara.  Anak-anak dalam usia tertentu harus diperlakukan sebagaimana seharusnya sehingga merekapun bisa melakukannya kelak ketika merekaa memili keluarga sendiri. 

Tiga peran dan fungsi orang tua yang sangat penting.

  1. Pengasuh, berarti orang tua memberikan gizi, baik gizi jasmaniah atau pun gizi batiniah kepada anak, sehingga anak bisa bertumbuh besar menjadi orang yang stabil dan cukup sehat.
  2. Pengarah dan pendamping, artinya pada masa ini orang tua akan menjadi konselor bagi anak, memberikan arahan-arahan dan secara aktif orang tua memantau perkembangan anak.
  3. Penasihat atau konsultan, secara pasif orang tua memberikan masukan kepada anak. Yang dimaksud dengan pasif adalah pada masa anak-anak sudah dewasa biarkan anak yang datang mencari kita, barulah kita memberikan masukan tatkala mereka datang kepada kita.

Beberapa gaya bahasa yang perlu diperhatikan orang tua:

  1. Gaya bahasan instruksi, pada masa anak-anak kecil gaya bahasa kita sebagai orang tua adalah gaya bahasa instruksi.
  2. Pada masa anak-anak sudah remaja, orang tua menggunakan gaya bahasa persuasi
  3. Pada masa anak-anak dewasa, orang tua menggunakan gaya bahasa diskusi.

Alkitab memberikan nasehat, "Bibir orang benar menggembalakan banyak orang." Amsal 10:21.  kata-kata orangtua terhadap ana-anaknya sangat berpengaruh.  Kata-kata  yang menguatkan memberi semangat kepada mereka, kata-kata yang menghargai, memuji mereka. Hal-hal demikian ini adalah pernyataan kasih dari orangtua soalnya seringkali kecenderungannya adalah lebih melontarkan kata-kata yang negatif kemarahan atau hal-hal yang menyatakan kesalahan anak dan itu jauh lebih banyak.   Kita perlu lebih banyak lagi mengucapkan kata-kata yang menguatkan mereka.  Banyak orang seringkali berkata bahwa lidah tidak bertulang tetapi dia lupa bahwa lidahnya banyak durinya ! Dan itu menyakitkan anak dan bisa melukai hati anak lewat duri-duri itu.  

Kalau orangua mau menggembalakan anak dan anak-anak mau digembalakan oleh kita persyaratanya yang harus kita penuhi, kita harus menjadi orang yang benar, harus menjadi orang yang hidup dalam Tuhan, takut akan Tuhan dan mempunyai hikmat juga dari Tuhan. Dengan cara itulah anak-anak akan hormat kepada kita, kita bisa menggembalakan mereka.

 

Sumber : sabda org, berbagai sumber, zf
Halaman :
1

Ikuti Kami