Sampai sejauh mana hubungan antara orangtua dan anak ? Pertanyaan ini harus dipahami dan dimengerti dengan baik oleh setiap orangtua. Oleh karena, ada batasan atau pagar yang tidak boleh dilanggar olah orangtua. Seringkali muncul konflik antara orang tua dan anak dikarenakan orang tua terlalu mencampuri persoalan anak.
Ada tahapan-tahapan tertentu yang harus dipahami oleh orangtua. Waktu anak-anak masih kecil seharusnyalah orang tua mencampuri anak, tapi ketika anak-anak sudah besar, sudah menikah, sudah berkeluarga, orang tua tidak boleh lagi mencampuri anak. Adakalanya orang tua tetap memperlakukan mereka seperti anak-anak sehingga yang terjadi justru adalah konflik.
Waktu anak-anak sudah akil baliq seharusnyalah mereka membuat rumah dan memisahkan diri dari kita, rumah dalam pengertian secara emosional di mana ada pagar yang memisahkan kita dengan anak-anak. Sehingga kita menghormati anak, anak-anak juga menghormati orangtua. Ada batasan-batasan tertentu, misalkan waktu orang tua mau masuk ke kamar anak, harus ketok lebih dulu. Waktu orang tua hendak bicara dengan anak tentang sesuatu yg membutuhkan waktu lama, maka baiknya orangtua meminta kesediaan anak untuk berbicara. Anak-anak dalam usia tertentu harus diperlakukan sebagaimana seharusnya sehingga merekapun bisa melakukannya kelak ketika merekaa memili keluarga sendiri.
Tiga peran dan fungsi orang tua yang sangat penting.
Beberapa gaya bahasa yang perlu diperhatikan orang tua:
Alkitab memberikan nasehat, "Bibir orang benar menggembalakan banyak orang." Amsal 10:21. kata-kata orangtua terhadap ana-anaknya sangat berpengaruh. Kata-kata yang menguatkan memberi semangat kepada mereka, kata-kata yang menghargai, memuji mereka. Hal-hal demikian ini adalah pernyataan kasih dari orangtua soalnya seringkali kecenderungannya adalah lebih melontarkan kata-kata yang negatif kemarahan atau hal-hal yang menyatakan kesalahan anak dan itu jauh lebih banyak. Kita perlu lebih banyak lagi mengucapkan kata-kata yang menguatkan mereka. Banyak orang seringkali berkata bahwa lidah tidak bertulang tetapi dia lupa bahwa lidahnya banyak durinya ! Dan itu menyakitkan anak dan bisa melukai hati anak lewat duri-duri itu.
Kalau orangua mau menggembalakan anak dan anak-anak mau digembalakan oleh kita persyaratanya yang harus kita penuhi, kita harus menjadi orang yang benar, harus menjadi orang yang hidup dalam Tuhan, takut akan Tuhan dan mempunyai hikmat juga dari Tuhan. Dengan cara itulah anak-anak akan hormat kepada kita, kita bisa menggembalakan mereka.
Sumber : sabda org, berbagai sumber, zf