siapkah anda membesarkan anak
Sumber: google.com

Parenting Superbook / 20 March 2014

Kalangan Sendiri

siapkah anda membesarkan anak

Zakarias Feoh Official Writer
2673

Banyak orang mempersiapkan perkawinannya dengan mewah dan megah.  Bahkan banyak orang kaya bisa menghabiskan miliaran rupiah untuk satu pesta pernikahan.  Pertanyaan selanjutnya, apakah mereka yang   menikah sudah siap  untuk membesarkan anak-anaknya kelak ?   Perlu disadari bahwa kita bukanlah  manusia yang sempurna, ada peribahasa yang berbunyi, "Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga." Kebanyakan kita berusaha untuk hidup sebaik mungkin supaya hidup tidak menyisakan penyesalan di hari tua. Namun pada kenyataannya tidak ada seorang pun yang dapat melewati hidup tanpa penyesalan. Seperti tupai yang terjatuh, kita pun tersandung dalam satu dua hal sehingga mesti menanggung penyesalan di hari tua.  

Salah satu sumber yang seringkali disesali oleh banyak orang tua adalah, berhubungan dengan membesarkan anak-anaknya. Ketahauilah bahwa apa yang anda  lakukan hari ini pada anak anda akan berdampak  pada masa depannya, bisa juga akan berdampak pada saat dia mendidik anak-anaknya kelak.  Sehingga orang seringkali menghubungkan dengan ungkapan “tabur tuai”  apa yg kita tabur hari ini, maka akan menuainya  kelak.  Alkitab menyatakan bahwa  orang yang menabur dengan air mata akan akan menuai dengan sorak-sorai. Jika pada masa kini orang  tua terlalu sibuk dengan diri sendiri maka, pasti kelak kita akan menyesal karena kelak anak-anak juga akan sibuk dengan dirinya sendiri dan mengabaikan kita sebagai orang tuanya.  

Satu waktu ada seorang anak mengantar ayahnya ke panti jompo, ayahnya lumpuh dan tidak bisa bicara.  Waktu sampai di panti jompo, ayahnya terus mencucurkan air mata.  Oleh karena tidak bisa bicara maka disodorkan kertas mengapa ayahnya terus mencucurkan air mata.  Lalu ayahnya menulis dikertas tersebut.  Ayah sunggu-sungguh  menyesal,  40 tahun lalu  ayah mengantar opamu  juga ke panti jompo seharusnya ayah tidak lakukan itu.  Kemudian anak tersebut tersentuh dan membawa pulang ayahnya kerumahnya.  Dia tidak ingin hal yang sama terjadi padanya dikemudian hari. 

Ada beberapa hal yang seringkali diabaikan didalam mendidik dan membesarkan anak, yang pada akhirnya  menimbulkan penyesalan dikemudian hari. 

Pertama. Kurangnya waktu.  Tuntutan hidup,  membuat orang tua kadangkala tidak memiliki banyak pilihan sehingga  suami istri harus bekerja sampai jauh malam.  Hal ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan hidup.  Akhirnya orang tua tidak memiliki banyak waktu bersama anak-anaknya. Secara otomatis kurangnya ikatan emosional antara orang tua dan anak, kelak nanti  anak  juga tidak akan meluangkan  banyak waktu dengan kita sebagai orang tuanya. 

Kedua. Cukup Keras.  Disiplin itu baik dan penting bagi anak, akan tetapi disiplin yang terlalu keras dan ketat akan memberikan dampak yang kurang baik.  Disiplin yang terlalu keras bisa berakibat fatal.  Bisa saja didepan orang tua dia akan bersikap baik, karena ketakutan tetapi dibelakang orang tuanya ia akan bertindak seperti kuda liar yang tidak bisa dikendalikan.  Karena ketakutan maka dia tidak pernah sharing atau membagi masalanya dengan orang tuannya.  Akibatnya dia bisa mengambil keputusan yang keliru, atau bisa juga mengambil keputusan atas saran orang lain yang belum tentu mendatangkan kebaikan bagi dirinya.  

Ketiga. Lunak/Lembek.  Pengalaman akan membentuk seseorang, orang tua yang pernah mengalami didikan yang cukup keras dari orang tuanya waktu kecil, kemungkinan tidak ingin pengalaman tersebut terjadi lagi pada anak-anaknya.  Oleh sebab itu, dia memberikan kelonggaran pada anak-anaknya.  Akhirnya anak-anaknya bertumbuh menjadi dewasa tanpa disiplin, dan kurang menghormati otoritas diatasnya. 

Keempat. Mengambil semua keputusan untuk anak.  Sewaktu anak masih kecil, memang orang tua harus mengambil keputusan baginya, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.  Tetapi seiring waktu ketika anak semakin besar maka dia harus diberikan kebebasan untuk mengambil keputusan. Tugas orang tua adalah memberikan pengertian dan penjelasan dari setiap keputusannya.  Jika semua keputusan diambil oleh orang tua maka, akan melemahkan jiwannya, dan besar kemungkinan dia tidak menjadi seperti dirinya. 

Kelima. Berharap pada anak.  Memberikan pengharapan dan kebanggan pada anak tidak salah, tetapi memberi kebanggaan dan pengharapan yang berlebihan pada anak bisa berakibat kurang baik.   Banyak orang tua, tidak menyiapkan dirinya untuk mandiri pada usia lanjut, sehingga bergantung pada anak-anaknya.  Selain memberikan beban, bisa juga orang tua tidak mendapat respek dan hormat dari anak-anaknya. 

Alkitab menyatakan, kamu bapa-bapa janganlah bangkitkan amarah didalam hati anak-anakmu tetapi didiklah mereka didalam ajaran dan nasihat Tuhan. (efesus 6:4)  terjemahan lainya,  Dan sekarang sedikit nasihat kepada para orang tua. Jangan terus-menerus menggusari dan mencari-cari kesalahan anak-anak Saudara, sehingga membuat mereka marah dan jengkel. Tetapi didiklah mereka dengan tata tertib yang penuh kasih dan yang menyukakan hati Allah, dengan saran-saran dan nasihat-nasihat berdasarkan Firman Allah. 

Bagaimana cara anda membesarkan anak-anak anda ? 

  Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami