FPI: Umat Nasrani, Silakan Katakan Kalau Islam Itu Salah

Internasional / 7 March 2014

Kalangan Sendiri

FPI: Umat Nasrani, Silakan Katakan Kalau Islam Itu Salah

Yenny Kartika Official Writer
10023

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Front Pembela Islam (FPI) Al-Habib Muhsin Ahmad Alattas Lc mengharapkan umat Kristen maupun Muslim, masing-masing yakin dengan kebenaran agamanya sendiri. Menurut pria yang akrab dipanggil Habib ini, ada nilai-nilai tertentu dalam agama yang bisa dibawa dalam dialog dan ada yang khusus menjadi pembahasan privat.

Pernyataan Habib terlontar dalam seminar dan bedah buku bertajuk “Mengapa Kristen Ditolak?” di Jakarta, Jumat (28/2). Menjawab topik utama mengapa kekristenan mendapat penolakan, Habib menyatakan itu terjadi bukan dalam aspek teologi, tetapi dalam hal teknis.

“Mengapa Kristen ditolak? Sebetulnya aspek yang saya pandang bukan aspek teologi tetapi sulitnya umat Nasrani membangun tempat ibadah. Ini sebetulnya akar masalahnya, yaitu aspek psikologis dan sosiologis,” ujar Habib.

Untuk memperat jalinan komunikasi antara Islam dan Kristen, Habib mengajak umat Muslim hadir dalam dialog mengenai kekristenan. “Tokoh Islam itu harus terbiasa mendengarkan ajaran Kristen itu seperti apa. Makanya, sebetulnya itu jangan disekat-sekat, tapi justru dihidupkan. Dialog teologis gak ada masalah, yang penting sudah di-frame dengan suatu perspektif yang intelek dan persaudaraan saling menghargai. Tentu pembicaranya juga jangan yang emosional. Saya kira ini bagus ke depannya sebagai sarana komunikasi dalam rangka menjalin persaudaraan di antara kita. Hal-hal semacam itu (dialog antara Islam dan Kristen) sebetulnya tidak tabu dan harus dibiasakan.”

Sebagai agama misi, baik Islam maupun Nasrani (Kristen dan Katolik) tentu wajib memberitakan kabar. Namun Habib menolak jika misi dianggap sebagai sumber konflik.

“FPI sering ditanya, kenapa banyak sekali penolakan terhadap gereja-gereja. Sebetulnya, ajaran Islam ini tidak pernah mengajarkan untuk menolak agama orang lain, justru harus menghargai dan orang diberikan hak untuk beragama. Bahkan dalam satu ayat dikatakan, jangan sekali-kali kamu menghina orang yang menyembah Tuhan selain Allah. Artinya, kita menghina saja tidak boleh apalagi menghancurkan atau memusuhi. Kita di Islam ini dilarang untuk menghina, karena kalau kita menghina Tuhan-nya orang lain, maka orang lain akan menghina Tuhan kita. Itu sama saja dengan kita menghina Tuhan kita sendiri.”

Jadi, apa yang membuat FPI seringkali geram dengan kekristenan? “Konflik-konflik yang terjadi gara-gara penolakan tempat ibadah, akar masalahnya itu bukan karena agamanya Kristen. Tetapi karena dua hal. Pertama, ranah etika. Kedua, pelanggaran hukum. ”

Terkait etika, Habib mengemukakan adanya kelompok agama mayoritas dan minoritas di negeri ini. “Saya kira, keduanya harus teredukasi. Yang mayoritas menahan diri, yang minoritas tahu diri. ”

Jadi, jika di lapangan ditemukan umat Islam yang menolak kekristenan, problemnya terletak pada etika orang tersebut, bukan masalah Islam-nya. Sebagai contoh, psikologis orang Indonesia yang begitu mudah tersinggung menyebabkan ada ras-ras tertentu yang kurang cocok dengan ras Jawa.

“Kalau di Kristen pun ada orang Nasrani yang berperilaku tidak baik, apakah yang dipersoalkan adalah agamanya? Kan, bukan. Jadi, jangan jadikan agama sebagai kambing hitam.”  

“Agama itu, kita tahu ada dua nilai, yakni teologi dan universal. Kalau masalah teologi, kita harus saling menghargai dan toleransi, dan setiap penganut agama tertentu harus yakin dengan kebenaran agamanya masing-masing. Kalau masalah nilai universal, semua agama sama. Misalnya, mencuri itu tidak baik. Dalam masalah nilai universal, kita bekerja sama.”

Habib tidak sependapat dengan para penganut pluralisme, yakni mereka yang menganggap kebenaran itu relatif dan tidak ada hak bagi seorangpun untuk menganggap agamanya benar.

“Ini kan berbahaya. Padahal kalau menurut saya, orang beragama itu harus militan, harus yakin dengan agamanya walaupun dia meyakini agama orang lain adalah salah. Teman-teman Nasrani silakan mengatakan bahwa agama Islam itu tidak benar, tetapi itu di dalam gereja (lingkup privat, red.). Kan begitu? Kan tidak mungkin saya sebagai Muslim tidak boleh meyakini bahwa Islam adalah agama paling benar. Apakah saya harus mengakui Kristen juga benar? Kan gak bisa.”


BACA JUGA:

Nus Reimas: Islam dan Kristen Bagaikan Kompetisi Sepakbola

Gara-gara Konflik, Pertandingan Persahabatan Ukraina vs AS Tidak Jelas

Live By The Spirit

Yerry Pattinasarani's Life Was Ruined Due To Drugs

Cabe-cabean, Hasil dari Longgarnya Didikan Keluarga

Superbook Hadir di RCTI Mulai 5 April 2014


Sumber : Jawaban.com/yk
Halaman :
1

Ikuti Kami