Lilik Oetama, Mimpinya Jadikan Dyandra Terbesar se-ASEAN Terwujud Sudah

Career / 6 March 2014

Kalangan Sendiri

Lilik Oetama, Mimpinya Jadikan Dyandra Terbesar se-ASEAN Terwujud Sudah

Yenny Kartika Official Writer
4790

Lilik Oetama punya mimpi bahwa usahanya di bidang meetingincentives, convention, dan exhibition (MICE) yang diusungnya bisa menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Kini, melalui PT Dyandra Media International (DMI), mimpi Lilik terwujud sudah.

Lilik, putra dari presiden komisaris Kompas Gramedia Jakob Oetama ini, yakin bahwa industri MICE memiliki prospek yang baik karena pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup stabil. “Saya merasa dengan meningkatnya kondisi perekonomian di Indonesia secara umum, dapat dipastikan hal ini akan berpengaruh pada bisnis-bisnis pendukungnya yang juga akan membaik,” kata Lilik seperti dilansir dari Swa online.

Lingkup usaha Lilik tidak main-main. DMI, selain dikenal melalui Dyandra Promosindo yang kerap menggelar pameran IT (information and technology) dan otomotif, juga memiliki anak perusahaan dengan segmentasi pasar lainnya. Misalnya PT Samudra Dyan Praga yang khusus menyediakan jasa konstruksi pameran atau supporting event, PT Sinar Dyandra Abadi yang menyewakan peralatan kegiatan seperti efek visual dan rigging-stage, dan PT Nusa Dua Indonesia yang bergerak di bidang convention and exhibition hall. Total ada 35 anak perusahaan strategis milik Dyandra. Alhasil, sekitar 80 persen pangsa MICE di Indonesia dikuasai oleh Dyandra.

Event yang ditangani Dyandra bermacam-macam, mulai dari spare part, komputer, perhiasan hingga konser artis luar negeri seperti Jennifer Lopez dan David Foster. Namun perusahaan yang memiliki semboyan “no days without event” ini memang mendulang laba terbanyak dari event otomotif. Tengok saja Indonesia International Motor Show (IIMS). Pameran bertaraf internasional ini digelar tiap tahun dan menjadi acuan perkembangan industri otomotif di Indonesia. Bahkan Market Watch menyatakan IIMS sebagai pameran otomotif terbesar di Asia Tenggara.

DMI telah bergelut di industri MICE selama 19 tahun. Selain di Dyandra, nama Lilik Oetama juga tercantum di Board of Director Kompas Gramedia sebagai Vice CEO. Lilik selalu bangga jika pemain Indonesia bisa menjadi tuan di negerinya sendiri. “Kami melihat persaingan di bisnis yang kami tekuni sudah semakin demanding dan sophisticated, maka kami sebagai pelaku bisnis sudah bukan saatnya lagi mengelola bisnis ini tumbuh begitu saja, tetapi harus ditumbuhkembangkan agar sustain by design,” kata Lilik.

Demi memperkuat posisinya sebagai pelaku industri MICE di Indonesia, Maret 2013 lalu Dyandra menawarkan saham di Bursa Efek Indonesia. Dyandra pun menjadi industri MICE pertama di Indonesia yang tercatat di bursa saham. Lilik optimis, dunia akan melirik event organizer Indonesia, apalagi mengingat perekonomian Eropa sedang turun, ekonomi di AS stagnan, dan China serta India relatif jenuh.

 

BACA JUGA:

Nus Reimas: Islam dan Kristen Bagaikan Kompetisi Sepakbola

Gara-gara Konflik, Pertandingan Persahabatan Ukraina vs AS Tidak Jelas

Live By The Spirit

Yerry Pattinasarani's Life Was Ruined Due To Drugs

Cabe-cabean, Hasil dari Longgarnya Didikan Keluarga

Superbook Hadir di RCTI Mulai 5 April 2014

Sumber : Berbagai sumber/yk
Halaman :
1

Ikuti Kami