Keliling Dunia, Empat Pemuda Perancis Gelar Dialog Antar-Iman
Sumber: Piedmontpaganpride.com

Nasional / 26 February 2014

Kalangan Sendiri

Keliling Dunia, Empat Pemuda Perancis Gelar Dialog Antar-Iman

Lori Official Writer
5313

Empat pemuda Perancis menggelar perjalanan keliling dunia atau interfaith tour sembari melakukan dialog agama di berbagai negara. Keempat pemuda berusia antara 19-21 tahun itu diantaranya Samuel Grzybowski, Ismael Medjdoub, Josselin Rieth, dan Victor, yang terdiri dari Muslim, Katolik, Ateis dan Agnostik.

Perjalanan ini digelar sejak Juli 2013 dan berakhir pada April 2014 nanti. Selama sepekan di Jakarta, para pemuda ini berbagi tentang pengalamannya yang telah berjalan delapan bulan itu dan menguraikan berbagai dialog antar-iman yang telah digelar di negara yang disinggahinya.

Adapun perjalanan ini, kata Grzybowski (20), mahasiswa sejarah Universitas Sorbonne, Paris, memiliki tiga tujuan yakni meningkatkan kesadaran akan keyakinan antar-agama, menghubungkan sesama orang yang berkeyakinan, dan melakukan riset. Proyek ini dinaungi oleh tiga pihak, yakni Spark News atau lembaga pengembangan jurnalisme yang menawarkan solusi, Coexister atau gerakan muda antar-iman Perancis dan kelompok muda petualang.

“Proyek ini sangat sekuler. Gagasannya adalah bagaimana tetap mempertahankan identitas diri dan menghormati identitas orang lain sepenuhnya,” jelas Grzybowski dalam perbincangan di Institut Francais Indonesia, Jakarta, Selasa (25/2) kemarin.   

Mungkin terbilang janggal sebab dua diantaranya adalah Atheis dan Agnostik. Namun dipandang penting mengikutsertakan keduanya lantaran banyak dianut di Perancis. “Jadi penting bagi kami untuk terlibat dalam proyek ini. Upaya antar-iman ini adalah alat untuk membangun kohesi sosial di Perancis dan kedua kelompok itu harus diikutsertakan,” jelas keempatnya.

Jalan-jalan keliling dunia sembari melakukan riset penting yang berguna bagi terciptanya toleransi antarumat beragama tentu menjadi impian besar. Membangun kesadaran antar umat beragama tentu sangat penting bagi setiap negara, terutama Indonesia dengan kasus intoleransi yang masih tampak.

 

Baca Juga Artikel Lainnya:

Punya Istana Mewah, Presiden Ukraina Dituding Korupsi

Asyik! Bus Wisata Jakarta Mulai Beroperasi

Pernikahan Pasangan Ini Jadi Sejarah Pertama Gereja Scientology

Presiden Uganda Jatuhi Hukuman Seumur Hidup Bagi Homoseksual

Sidang Perdana Wawan Diagendakan Ulang

The Art Of Marriage

Sumber : Kompas.com/LS
Halaman :
1

Ikuti Kami