Sebuah media massa asing baru-baru ini menayangkan sebuah berita tentang lukisan dinding di sebuah gereja yang baru dibangun, (Resurrection Cathedral) Katedral Kebangkitan yang bertempat di Kota Podgorica, Ibukota Montenegro, bekas Yugoslavia. Lukisan dinding gereja itu menggambarkan pendiri paham komunis, Karl Marx dan Engels serta mantan pemimpin komunis Yugoslavia, Tito disiksa di neraka.
Media massa ini, seperti yang dirilis erabaru.net, menyebutkan bahwa paham komunisme bukanlah kebahagiaan seperti yang dulu pernah dijanjikan, melainkan justru bencana dan musibah. Hal yang serupa dikemukakan penulis buku The Black Book of Communism, Steven Keerduowo, yang memperkirakan jumlah orang yang tewas di seluruh dunia akibat paham ini berkisar antara 85-100 juta jiwa, 50% lebih banyak dari jumlah korban tewas pada kedua perang dunia.
Lantas, apa hubungannya komunisme dengan kenyataan adanya surga dan neraka? Paham komunisme menyebarkan paham atheis dan membohongi masyarakat untuk mengorbankan hidup mereka bagi komunis. Selain itu, mereka juga sangat meyakini ilmu pengetahuan. Namun, telah sejak lama ilmu pengetahuan ‘mengkhianati’ komunisme dan telah menemukan eksistensi surga dan neraka.
Teleskop luar angkasa Hubble pada 26 Desember 1993, mengambil foto yang dengan jelas menunjukkan di tengah langit malam yang maha luas terlihat sebuah kota besar yang sangat cemerlang. Professor Marcia Masson, seorang peneliti menyatakan bahwa bukan kebetulan bahwa dunia Tuhan itu terpotret.
"Berkat keberuntungan yang besar, teleskop Hubble milik NASA membidik lokasi tertentu, pada waktu tertentu, dan memotret foto-foto ini. Begitu luasnya ruang angkasa, setiap tempat bisa menjadi sasaran pemotretan NASA, tapi mengapa yang terpilih adalah di lokasi tersebut? Pasti ada semacam makhluk yang mengendalikan peristiwa itu."
Ada pula sejumlah ilmuwan Uni Soviet yang menemukan proses pintu masuk ke neraka. Mereka melakukan proyek mengebor lubang terdalam sepanjang sejarah dan mencapai tujuh mil. Para ilmuwan mengatakan, setelah pengeboran mencapai kedalaman lebih dari 3.000 meter, pekerja mendengar suara jeritan dan lolongan manusia dari dalam lubang itu.
Profesor Asa-gof mengatakan, "Dulu saya tidak percaya surga ataupun neraka, tapi sebagai seorang ilmuwan, sekarang mau tidak mau saya harus percaya adanya neraka. Tidak perlu disebutkan, kami semua sangat terkejut melihat fenomena itu. Tapi kami semua tahu persis apa yang kami lihat dan kami dengar, itu sama sekali bukan ilusi dan kami pun menjadi yakin, bahwa kami telah berhasil membuka pintu neraka."
Bagi yang percaya, ilmu pengetahuan memang telah mengkhianati paham komunisme yang atheis/tidak percaya adanya Tuhan, namun memperkuat apa yang iman katakan yaitu bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Firman Tuhan, dan Firman itu telah turun menjadi manusia, telah mati bukan karena kesalahan-Nya, dan telah naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, mungkin di tempat teleskop Hubble memotret. Bagi kita sebagai orang percaya, surga dan neraka memang ada dan tertulis dalam Kitab Suci yang juga menyatakannya.
Baca juga :
Air Putih, Bantu Sistem Pencernaan Atau Tidak?
Ini Petunjuk Anggaran Untuk Oleh-Oleh
Street Society, Aksi Balapan Ala Indonesia
Apakah Dia Tipe Pengatur? Ini Cirinya