Bebaskan Dirimu
Sumber: jonathanokanlawon.com

Marriage / 23 January 2014

Kalangan Sendiri

Bebaskan Dirimu

Puji Astuti Official Writer
7185

Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka (Amsal 4:25 TB)

Ayat ini mengajak kita sekalian termasuk penulis artikel ini untuk tetap fokus pada apa yang sedang kita kerjakan tanpa terpengaruh pada gangguan dalam bentuk apapun juga. Gangguan terbesar yang kita sekalian sering alami adalah gangguan yang disebabkan alat-alat elektronik, seperti ponsel. Ponsel merupakan faktor terbesar yang dapat menimbulkan kecelakaan, pertikaian antara suami dengan istri, orang tua dengan anak, dan sebagainya. Sepertinya orang tidak dapat berfungsi tanpa ponsel dan ponsel menjadi penentu nomor satu terhadap keaktifan dan produktifitas seseorang dan ponsel telah menjadi tuan atas manusia yang diciptakan serupa dan segambar dengan Allah. Bagaimana cara mengatasi hal yang telah memasyarakat ini?

Apakah anda pernah memperhatikan satu keluarga yang sedang memesan makanan kesukaan mereka di restoran? Apakah yang mereka lakukan saat menunggu makanan mereka dihidangkan? Bukankah setiap dari anggota keluarga yang ada terlihat sibuk dengan ponsel mereka? Bukankah hal yang sama juga terlihat ditempat peristirahatan? Pelajaran apakah yang dapat anda ambil dari keluarga-keluarga yang terlihat sibuk dengan ponsel mereka sekalipun sedang berada di tempat peristirahatan? Bukankah ponsel telah menguasai kehidupan mereka, sehingga mereka enggang menghabiskan waktu bercakap-cakap satu dengan yang lainnya? Kegiatan ponselpun masuk dalam gereja, banyak orang yang melakukan aktifitas menjawab berita yang masuk melalui BBM atau Whatsapp dan lain-lain sebagainya pada saat memuji Tuhan, pada saat Firman sedang ditaburkan, pada saat berdoa dan tidak jarang pada saat perjamuan kudus sedang berlangsung.

Yang menjadi pertanyaan penulis adalah, apakah anda juga menjawab berita yang masuk pada saat anda sedang di interview untuk pekerjaan yang anda lamar, pada saat anda sedang berbicara dengan atasan anda di kantor, pada saat anda sedang berhadapan dengan kepala sekolah? Jika kita sekalian termasuk penulis sanggup untuk tidak meresponi berita yang masuk dalam keadaan seperti tersebut diatas, karena kita menghormati diri kita sendiri dan orang-orang yang dengannya kita sedang berkomunikasi, kenapa kita tidak sanggup untuk menghormati diri kita sendiri dan orang-orang yang kita kasihi pada saat kita sedang bercakapa-cakap? Kenapa kita tidak sanggup menahan diri untuk tidak meresponi berita yang masuk pada saat sedang beribadah, pada saat sedang memuji Tuhan, pada saat berdoa, atau pada saat teduh dirumah? Bukankah dengan meresponi berita yang masuk pada saat kita sedang bercakap-cakap kita sebenarnya sedang mengirimkan sebuah pesan bahwa orang yang dengannya kita sedang berkomunikasi kurang penting. Apakah kita pernah berpikir, dengan tidak menghormati orang-orang yang dengannya kita sedang berkomunikasi dengan meresponi berita yang masuk, sebenarnya kita juga tidak menghormati diri kita sendiri? Apakah dapat dikatakan bahwa kita menghormati hadirat Tuhan, jika kita memberikan respon terhadap berita yang masuk melalui BBM saat beribadah?

Jika anda pernah merasa diabaikan karena anak anda, bawahan anda, pasangan hidup anda sibuk bermain dengan ponsel mereka pada saat anda sedang menanyakan sesuatu kepada mereka dan anda merasa tergangu oleh prilaku mereka, bukankah perubahan prilaku ini sesungguhnya harus dimulai dari diri anda sendiri? Jika anda ingin orang lain tidak bermain dengan ponsel mereka saat berkomunikasi dengan anda, maka anda juga jangan meresponi berita yang masuk pada saat berkomunikasi dengan siapapun juga. Jika anda adalah seorang ayah, ibu, majikan atau atasan dari sebuah perusahaan bukan berarti anda mempunyai hak untuk mengabaikan orang-orang lain disekitar anda karena posisi yang anda sandang dengan meresponi berita yang masuk melalui BBM anda. Lukas 6:31 berkata, "Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka."

Penulis mengajak anda sekalian bersama-sama dengan penulis untuk membebaskan diri kita dari kuasa ponsel, dari kuasa elektronik apapun juga, atau dari kegiatan apapun juga pada saat kita sedang berkomunikasi dengan orang-orang disekitar kita, pada saat kita sedang menyembah Tuhan, pada saat kita sedang berdoa, pada saat kita sedang merenungkan Firman Tuhan, pada saat kita sedang belajar, pada saat kita sedang bekerja, pada saat kita sedang melakukan kegiatan lainnya.

Firman Tuhan seperti tertera diatas mengajak kita untuk mengarahkan perhatian kita terhadap apa yang kita sedang kerjakan. Bagi suami istri, apakah anda dapat membayangkan jika pasangan hidup anda berkomunikasi dengan anda sambil membelakangi anda, sambil bercakap-cakap melalui BBM dengan teman-temannya, sambil melakukan kegiatan lainnya? Jika anda saat pacaran, saat memadu kasih, tidak melakukan hal-hal ini, kenapa anda harus merubah sesuatu prilaku yang sudah baik menjadi tidak baik? Harapan penulis adalah, hari ini adalah hari dimana anda mengambil keputusan untuk membebaskan diri anda dari segala sesuatu yang mengikat anda untuk dapat berprilaku positif dan arahkan pandangan anda kepada apa yang anda sedang kerjakan. Semoga bermanfaat.

Penulis

Rev.Dr. Harry Lee, MD.,PsyD

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

www.rccla.org

 

Baca juga artikel lainnya :

Istri Adalah Berkat Dari Tuhan

Homework, Sudahkah Anda Mengerjakan Tugas Anda?

Aku Pria Yang Tak Mengenal Arti Cinta

Merdeka Dalam Kristus

Suamiku Bertobat Dari Perselingkuhan

Sumber : Rev. Dr. Harry Lee, MD.,PsyD
Halaman :
1

Ikuti Kami