Liliane Bettencourt, Pemilik Perusahaan L'Oreal yang Murah Hati
Sumber: lci.tf1.fr

Profile / 19 December 2013

Kalangan Sendiri

Liliane Bettencourt, Pemilik Perusahaan L'Oreal yang Murah Hati

Budhi Marpaung Official Writer
6373

Siapa yang tidak mengenal L’Oreal? Merek produk kecantikan asal Prancis ini telah puluhan tahun menjadi pilihan wanita-wanita di dunia. Namun, tahukah Anda bahwa pemilik perusahaan kosmetik terkenal ini adalah Liliane Bettencourt?

Terlahir dengan nama lengkap Liliane Henriette Charlotte Schueller, Liliane tumbuh tanpa seorang ibu. Ayahnya, Eugene Schueller, membesarkannya dengan penuh peraturan. Sejak kecil, ia bahkan telah digojlok untuk menjadi penerus usaha sang ayah, L’Oreal.

Menginjak usia 15 tahun, ia pun bergabung dengan perusahaan sang ayah sebagai karyawan magang. Tugasnya saat itu adalah mencampur kosmetik dan memasang label pada botol shampo. Dari pengalaman ini, dia akhirnya menguasai bidang kosmetik dan siap meneruskan kerajaan kosmetik yang diwariskan oleh ayahnya.

Seperti diketahui, L’Oreal pun terus berkembang dan kini menjadi sebuah perusahaan terkemuka tidak hanya di Amerika Serikat, tetapi tingkat dunia. Liliane sendiri kerap kali dimasukkan oleh Majalah Forbes sebagai salah seorang terkaya di dunia .

Walau memiliki banyak harta, ia dikenal sebagai wanita kaya yang murah hati. Sebagai bentuk penghormatan terhadap almarhum sang ayah, Liliane mendirikan yayasan yang diberi nama Bettencourt Schueller Foundation.

Adapun misi dari Bettencourt Schueller Foundation antara lain memberi dukungan dan mengembangkan proyek-proyek di bidang medis, kebudayaan, dan kemanusiaan. Sebagai contoh nyata, yayasan ini diketahui mencurahkan sekitar 60 persen dari anggarannya untuk mendukung penelitian medis, terutama untuk mengobati HIV dan AIDS.

Pada bidang kebudayaan, yayasan ini setia mendukung para artis berbakat atau pengrajin dalam upaya membuat karya mereka dikenal dan diakui. Sementara di bidang kemanusiaan, Liliane mengembangkan berbagai program untuk membantu anak-anak termasuk orang tua mereka, dalam belajar membaca dan upaya lainnya untuk mendorong kehidupan produktif.

Berkaca kepada apa yang ditunjukkan Lilliane Bettencourt, kita bisa mendapat pelajaran bahwa kekayaan yang berlimpah janganlah sampai membuat kita menutup mata dengan kesusahan orang-orang yang ada di sekitar maupun yang terdapat di bumi ini. Justru dengan apa yang dimiliki, mari kita membantu sejauh yang kita bisa.

Sumber : aids-ina.org / bm
Halaman :
1

Ikuti Kami