Kesengsaraan Memiliki Tujuannya

Kata Alkitab / 24 November 2013

Kalangan Sendiri

Kesengsaraan Memiliki Tujuannya

Yenny Kartika Official Writer
12177

Kasihanilah aku, ya TUHAN; lihatlah sengsaraku,.. supaya aku menceritakan segala perbuatan-Mu yang terpuji dan bersorak-sorak di pintu gerbang puteri Sion karena keselamatan yang dari pada-Mu. (Mazmur 9:14-15)

 

Meskipun Daud adalah raja yang diurapi dan disertai Tuhan, ia tidak kebal dari kesengsaraan. Semasa hidupnya, Raja Daud banyak menghadapi tantangan dan peperangan yang nyaris merenggut nyawanya. Beberapa kali Raja Saul hendak membunuh Daud. Bahkan anaknya sendiri, Absalom, ingin menghabisi nyawanya. Belum lagi pengkhianatan yang Daud terima dari anak buahnya. Banyak juga air mata ketakutan dan kegentaran Daud karena ia dihadang musuh-musuhnya. Mengapa begitu banyak kesengsaraan Daud padahal ia adalah orang yang disertai Tuhan? Apa tujuan dari kesengsaraan itu?

Kita seringkali mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Apakah kesengsaraan itu dirancang oleh Allah untuk menghancurkan kehidupan orang-orang percaya? Kalaupun tidak, mengapa ‘kesengsaraan’ bisa menimpa orang percaya? Mengapa aku sudah melayani Tuhan dengan setia, tetapi doaku tidak didengar Tuhan? Aku sekarang terbaring sakit, bisnisku menuju kebangkrutan, dan aku mengalami kegagalan… Tuhan, di manakah Engkau?

Tidak ada satupun yang bisa terhindar dari kesulitan atau kesengsaraan. Bahkan Yesuspun mati di kayu salib. Kesengsaraan bertujuan memurnikan kita! Ayat di atas mengatakan: ‘supaya aku (Daud) menceritakan segala perbuatan-Mu yang terpuji…’ Kesengsaraan akan membuat kita melihat jalan-jalan Tuhan. Kita akan semakin paham dengan pekerjaan tangan-Nya. Ketika jalan yang biasa tidak berhasil, Tuhan menunjukkan jalan yang luar biasa (mukjizat) yang sesuai dengan waktu-Nya.

Oleh sebab itu, biarlah kita terus berharap kepada-Nya walaupun saat ini kita sedang dalam kesengsaraan. Kesengsaraan bagaikan sebuah ‘ujian naik kelas’. Ketika kita bisa melewatinya dengan sikap hati yang benar, maka kita naik ke kelas yang lebih tinggi lagi. Tidak ada orang yang naik kelas tanpa ujian.

Mata Tuhan tertuju kepada sikap hati kita, bukan kepada gunung masalah yang ada di hadapan kita. Gunung masalah dan kesengsaraan tidak penting bagi Tuhan; yang terlebih penting adalah manusia batiniah yang kekal. Oleh sebab itu, Allah menggunakan ‘media kesengsaraan’ atau ‘kesakitan’ supaya kita berpaling kepada-Nya!

Ketika kesengsaraannya dibela Tuhan, Daud mengatakan itu terjadi supaya dia menceritakan (bersaksi kepada dunia) bahwa Allah itu gagah perkasa! Dengan kata lain, di dalam dapur kesengsaraan ini Allah bermaksud supaya kita melihat kemuliaan Allah yang dahsyat yang Tuhan nyatakan secara pribadi. Itulah maksud kesengsaraan bagi orang percaya. Pasti kita melihat jalan keluar. Percayalah!

 

Sumber: Pdt. Filipus Kurniawan

 

BACA JUGA:

Hidup Orang-orang Ini Berubah Drastis Setelah Percaya Yesus

Kisah Nyata Danny Boy, Jadi Psycho Karena Kematian Kakak

Lupa Nikah Karena Terlalu Sibuk, So What?!

A True Story of Billy Simpson, The Winner of The Voice Indonesia

Lapar Akan Tuhan

Jeritan Hati

Dina Hiji Mangsa Meraih Top Viewers


Sumber : Pdt. Filipus Kurniawan/yk
Halaman :
1

Ikuti Kami