Memilih Kata-Kata Yang Kita Pergunakan
Sumber: Google

Kata Alkitab / 25 October 2013

Kalangan Sendiri

Memilih Kata-Kata Yang Kita Pergunakan

Puji Astuti Official Writer
8626

Bibir orang bebal menimbulkan perbantahan, dan mulutnya berseru meminta pukulan (Amsal 18:6).

Setiap hari dalam kehidupan ini, anda pasti berkomunikasi dengan orang-orang yang anda jumpai dengan menggunakan kata-kata. Kata-kata dibentuk dalam alam pikiran dan disimpan dalam hati. Kata-kata yang anda pergunakan dapat membuat dampak bagi orang-orang yang dengannya anda berkomunikasi dan dampak itu dapat bersifat positif atau negatif tergantung dari jenis perkataan yang anda pergunakan. Jika hati anda dipenuhi dengan banyak pikiran maka mulut anda akan mengeluarkan hal-hal yang disimpan dalam hati anda tersebut. Yang dikeluarkan oleh mulut anda dapat berupa hal-hal yang baik ataupun hal-hal yang jahat tergantung dari apa yang disimpan dalam hati anda tersebut (Lukas 6:45). Masalah dapat timbul jika emosi anda lebih cepat daripada pikiran anda, maka kata-kata yang mengalir keluar dari mulut anda mungkin kata-kata yang tidak sepantasnya diucapkan pada saat itu. Kata-kata tersebut akan lolos sensor.

Jika suasana hati anda sangat keruh dan anda kehilangan kontrol, kata-kata yang anda pergunakan dapat menimbulkan pertengkaran bahkan dapat menimbulkan luka-luka yang sangat dalam bagi yang mendengarnya. Namun sebaliknya, "Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang" (Amsal 16:24 TB). Dengan demikian anda berkuasa penuh untuk memilih kata-kata yang akan anda pergunakan.

Sebagaimana yang telah anda ketahui perkataan yang tidak tepat dapat memulai pertengkaran yang diakhiri dengan perkelahian, dan  pada saat yang sama kata-kata juga bisa menjadi obat bagi jiwa yang terluka, ia bagaikan madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. Firman Tuhan dalam Lukas 6:45 (TB) mengatakan, "Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya." Tidak heran kata-kata kasar dapat menimbulkan pertengkaran karena kata-kata yang dipergunakan ibarat pedang yang tajam yang dapat menembus kedalam hati orang yang mendengarnya. Dengan perkataan lain jika hati anda dipenuhi dengan kasih, pengharapan, dan suka cita maka mulut anda akan menyampaikan luapan hati anda tersebut. Tetapi jika hati anda dipenuhi dengan hal-hal yang jahat, kebencian, kemarahan, kecemburuan maka mulut andapun akan menyampaikan luapan hati anda tersebut.

Apakah yang anda tabung dalam hati anda? Apakah yang anda izinkan masuk kedalam alam pikiran anda? Dengan siapakah anda bergaul? Perkataan apakah yang setiap harinya anda dengar? Apakah yang dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga anda saat anda menonton televisi? Film jenis apa yang biasanya anda tonton? Apakah anda bertumbuh dengan luka-luka akibat perkataan yang menyakitkan yang sering anda dengar setiap harinya? Bagaimana dengan buku-buku ataupun majalah yang anda baca? Apakah anda membatasi diri anda dengan membaca buku-buku ataupun majalah yang bersifat memberikan informasi yang bersifat membangun?

Jika anda sudah terlanjur terjerumus dalam suatu pergaulan bebas dengan beraneka ragam jenis perkataan yang sangat tidak membangun, membaca buku-buku atau majalah yang tidak bermutu ataupun menonton film-film yang penuh dengan kekerasan atau asusila secara teratur maka alam bawah sadar anda akan menerima semua informasi ini dan pada saatnya mulut anda akan menyampaikan kata-kata yang sudah tersimpan dalam alam bawah sadar anda tersebut. Puji Tuhan, ini bukan akhir dari segalanya, karena Alkitab menyediakan jalan keluarnya seperti yang disampaikan rasul Paulus kepada jemaat di Filipi, "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." (Filipi 4:8 TB)

Tuhan sudah menyediakan sarana untuk berubah, pilihannya ada pada anda. Perubahan tidak pernah akan terjadi sampai anda membuat perubahan tersebut menjadi suatu kenyataan. Jika anda masih membaca artikel saya sampai sejauh ini, saya yakin ini bukan suatu kebetulan, tapi anda memang mempunyai niat yang sangat baik untuk berubah; untuk itu saya mengajak anda untuk berani melangkah mengambil tindakan pertama yaitu mulai mengisi alam pikiran anda seperti yang disarankan rasul Paulus dalam Filipi 4:8. Jika hal ini dapat anda lakukan secara sungguh-sungguh maka alam pikiran anda akan dipenuhi dengan hal-hal yang baik dan kudus dengan demikian pikiran anda akan mulai membentuk kata-kata yang baik serta bermanfaat dan hati anda akan meluap dengan perbendaharaan yang baik. Mulut anda tidak mempunyai pilihan yang lain selain menyampaikan luapan perkataan yang terdapat dalam hati anda tersebut. Ketika hal ini menjadi kenyataan, anda akan melihat suatu perbedaan yang nyata dimana tidak ada lagi pertengkaran, kata-kata anda yang manis dan bermanfaat akan menjadi seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.

Mari kita memilih secara sadar setiap perkataan yang akan kita pergunakan dengan bijaksana karena jika kita tidak berhati-hati dalam memilih kata-kata yang akan kita ucapkan maka kata-kata kita tersebut dapat membawa kehancuran dalam kehidupan setiap telinga yang mendengarnya atau menghilangkan pengharapan yang telah dibangun selama bertahun-tahun dalam waktu kurang dari satu menit oleh perkataan yang kita ucapkan. Hidup ini sangat indah karena itu hendaklah kita waspada dan berhati-hati dalam menggunakan setiap perkataan yang akan kita ucapkan.

Penulis

Rev. Dr. Harry Lee, MD.,PsyD

Gembala Restoration Christian Church di Los Angeles - California

 

Baca juga artikel lainnya :

Komunikasi, Bukan Hanya Sekedar Kata-kata (1)

Komunikasi, Bukan Hanya Sekedar Kata-Kata (2)

Sarkasme Bisa Hancurkan Pernikahan Anda

Memberkati Lewat Perkataan

 

Candaan Perkosaan Buat Hakim Daming Terancam Diberhentikan

Mau Voucher Belanja Online GRATIS??

Sumber : Rev. Dr. Harry Lee, MD.,PsyD
Halaman :
1

Ikuti Kami