Para penembak jitu dari tentara pemerintah Suriah atau yang biasa disebut sniper ini menembaki anak-anak dan wanita hamil hanya untuk mengisi waktu mereka. Mereka punya taktik sendiri. Kekejaman ini diungkapkan oleh David Nott, dokter dari Inggris yang jadi sukarelawan di Suriah kepada ITV News beberapa waktu lalu.
“Suatu hari, ada wanita hamil datang dengan luka tembak di rahim. Bukan satu atau dua, tapi tujuh sampai delapan, yang membuktikan bahwa mereka (sniper) mengincar wanita hamil,” ujarnya.
Dia seringkali menemukan korban dengan luka tembak hanya di bagian dada kanan mereka. Hari lainnya, lukanya ada di bagian kiri. Hari berikutnya, luka hanya di bagian selangkangan. Menurut dokter yang bekerja 18 jam sehari merawat korban luka tembak dan bom ini, pernah satu hari korbannya adalah anak-anak semua. Ada puluhan bocah yang tertembak. “Sepertinya para sniper sedang melakukan permainan mematikan,” kata Nott lagi.
“Sangat berbahaya sekali. Sniper menembak untuk melukai, tapi kita hanya punya sedikit dokter bedah,” ujar Nott. Nott yang biasanya tinggal di Inggris selama beberapa bulan terakhir ini tinggal di medan perang Suriah untuk membantu tim medis. Rekannya yang pernah dia latih, Isa Rahman, terbunuh Mei lalu saat klinik mereka dibom oleh tentara Bashar al-Assad.
Nyawa manusia sepertinya tidak berharga lagi. Mereka terbunuh begitu saja, padahal mereka tak punya salah apa-apa. Seringkali orang yang berkuasa memegang kendali dengan semena-mena. Karena punya senjata, sniper menembaki warga yang tanpa perlengkapan apa-apa, apalagi wanita hamil dan anak-anak. Kasih sudah menjadi dingin, sangat-sangat dingin.
Baca juga :
Kita Anak Terang, Jangan Dirusak dengan Hal-Hal Ini
Mengenal Alkohol dalam Produk Kecantikan
Bagaimana Memperoleh Masa Depan Gemilang?
3 Cara Ubah Hobi Jadi Pemersatu Suami Istri
Film Review : Ketika Pengedar Obat Terlarang Jatuh Cinta Pada Gadis Gereja
Cara Mengatasi Hobi Balita yang Berbahaya
Tubuh yang Tidak Fit Akibat Kolesterol, Ini Tandanya
Pertolongan dari Seorang Sahabat
Sumber : viva.co.id by lois horiyanti/jawaban.com