Pendeta Inggris Kritik Rencana Penghapusan Sumpah di Atas Alkitab
Sumber: Christianpost.com

Internasional / 8 October 2013

Kalangan Sendiri

Pendeta Inggris Kritik Rencana Penghapusan Sumpah di Atas Alkitab

Lori Official Writer
4828

Pendeta Inggris mengkritik keras adanya rencana penghapusan sumpah diatas Alkitab dalam proses peradilan. Pihak gereja menilai hal tersebut sebagai bentuk penghapusan agama dari masyarakat.

“Alkitab terikat dengan konstitusi, lembaga dan sejarah bangsa. Tepat bila memilih sumpah, satu agama atau tidak beragama,” kata pendeta Michael Nazir – Ali, mantan Bishop Rochester, seperti dilansir Dailymail.com, Senin (7/10).

Awalnya rencana penghapusan yang diusulkan oleh para hakim Inggris ini dipandang tidak mempengaruhi para tersangka yang bersaksi untuk menyatakan kebenaran. Pasalnya konsekuensi yang diterima tetap sama yaitu dipenjara.

Hakim Bristol Ian Abrahams mengatakan bahwa tanpa pengambilan sumpah di atas Alkitab, para terdakwa tetap dikenakan sangsi hukuman penjara apabila tidak menyatakan kebenaran.

“Saya menyarankan kita mencabut kitab suci dari proses peradilan. Namun, terdakwa harus mengerti bahwa mereka akan dikirim ke penjara jika tidak menyatakan kebenaran,” ujar Abrahams.

Namun kritikan terus berdatangan termasuk dari sejumlah anggota parlemen Inggris. Menyadari hal itu, sebanyak 23.000 hakim akan kembali membahas penetapan penghapusan tersebut pada 19 Oktober 2013 mendatang.  

Berdasarkan data statistik nasional 2011, tercatat bahwa mayoritas warga Inggris masih teridentifikasi beragama Kristen, yaitu sebesar 59 persen atau 33.200.000. Dengan itu, penghapusan sumpah di atas Alkitab dinilai tidak tepat.


Baca Juga Artikel Lainnya:

Jacob Zuma Ajak Gereja Bekerja Sama Membangun Bangsa

Jutaan Umat Kristen Doakan Kedamaian Yerusalem

Frans Magnis-Suseno: Toleransi Harus Mulai Diajarkan

Taliban Targetkan Kembali Serang Malala Yousafzai

Ketulusan Memberi Dalam Keterbatasan

Sumber : Christianpost | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami