Anak-Anak Sering Bertengkar? Tidak Usah Pusing, Ini Solusinya
Sumber: ayahbunda.co.id

Parenting / 11 June 2013

Kalangan Sendiri

Anak-Anak Sering Bertengkar? Tidak Usah Pusing, Ini Solusinya

Lois Official Writer
19750

Anak-anak memang perlu bertengkar. Eits, jangan terlalu sering, tapi sesekali saja. Malahan anak-anak yang sesekali bertengkar diperlukan untuk proses belajar ketrampilan sosial mereka. Namun, bila terlalu sering, tentu akan buat orangtua pusing.

Yang perlu orangtua perhatikan adalah anak usia 3-4 tahun karena mereka memang sering bertengkar. Hal ini disebabkan karena mereka masih berpikir dari sudut pandangnya sendiri, egosentris. Anak belum paham bahwa anak lain punya cara berpikir yang berbeda dengan dirinya. Selain itu mereka juga bosan, belum tahu cara tepat menyalurkan agrevitasnya, dan ingin memperoleh kembali perasaan kemenangan saat mereka mulai merasa tak berdaya. Untuk itu, dibutuhkan sikap yang tepat untuk menghadapi anak-anak yang bertengkar, yaitu :

Tahan Diri Untuk Intervensi

Dengarkan lebih dahulu apa yang menjadi penyebab pertengkaran mereka. Mereka tidak harus segera dilerai. Ada kalanya dengan bertengkar, mereka bisa belajar untuk mempertahankan sikap jika memang benar. Biarkan anak-anak mencoba menyelesaikan persoalan mereka sendiri jika memang harus.

Anda Bisa Campur Tangan Bila…

Anak-anak yang sudah mulai menggunakan benda atau mainan untuk saling pukul, lerai mereka. Ambil benda yang ada di tangan mereka kemudian ajak mereka bicara. Apapun alasannya, katakan dengan tegas bahwa mereka tidak boleh saling menyakiti.

Tak Perlu Buru-Buru Disuruh Minta Maaf

Lebih baik tunjukkan dulu kesalahan anak. Misalnya, “Kamu Devo, tidak boleh merebut mainan, karena Raga sedang pakai. Raga, kalau kamu direbut mainannya, tidak boleh memukul. Dipukul itu sakit, jadi kamu bilang saja masih mau main.” Setelah dijelaskan, barulah tanya apakah mereka mengerti dan baru saling minta maaf. Meminta anak segera berdamai, minta maaf, dan bersalaman bukan cara yang tepat dan harus langsung dilakukan karena konsep benar atau salah masih abstrak untuk mereka.

Hindari Memihak Salah Satu Anak

Jangan membela salah satu, apalagi dia anak Anda. Bila ternyata anak Anda yang memulai pertengkaran, jangan segan-segan menegur anak. Tunjukkan sikap netral, cari tahu penyebab pertengkaran. Ajarkan mereka cara meminjam mainan dengan sopan.

Bantu Cari Solusi

Biarkan anak sendiri yang memutuskan, mungkin mereka pada akhirnya ingin bermain sendiri-sendiri. Namun, bila keduanya ingin bermain bersama, bantu anak menciptakan permainan yang bisa dilakukan bersama. Memaksa mereka untuk berbagi bukan satu-satunya cara mendamaikan mereka. Cara di atas pun dapat dipakai.

Memuji Bila Anak Akur

Jangan ragu memberi pujian pada anak yang mampu akur setelah berantem. Jelaskan juga bahwa mereka akan punya banyak teman bila tidak sering berantem.

Berikan “Me Time”

Bila anak-anak sudah mulai berantem dan tidak mau bermain bersama lagi, biarkan saja. Beri mereka kesempatan untuk marah dan melampiaskan kemarahannya tanpa satu sama lain menjadi korban, biarkan anak punya waktu untuk cooling down.

Hindari Bereaksi Negatif Saat Anak Berantem

Sejauh anak-anak berantem dengan beradu argumentasi biarkan saja. Dalam kehidupannya kelak, kemampuan mempertahankan diri dengan berargumentasi lebih dapat diterima daripada adu kekuatan fisik dan melakukan kekerasan. Namun, orangtua perlu mengingat bahwa ketika mereka sedang berargumentasi, jangan bersikap negatif. Tanggapi dengan semestinya. Jangan asal menghakimi, menilai anak salah atau main pukul.

Dengan bertengkar, anak-anak belajar untuk mempertahankan prinsip kebenaran yang dia pegang di bawah pengawasan orangtua. Itulah pertengkaran yang sehat, namun hati-hati jika sudah menjurus main kasar. Ajar mereka untuk mengerti arti pertengkaran itu sendiri agar mereka bisa memutuskan apakah kelak mereka mau bertengkar atau tidak.

 

Baca juga :

Resep Kue Tradisional Belanda : Poffertjes Tape

Mari Jadi Perpanjangan Tangan Tuhan Lewat Media

Orangtua, Filter Anak Untuk Tidak Seks Bebas

Kanker Serviks dan Bersihnya Daerah Kewanitaan 

Ciri Orang Percaya yang Dikasihi Tuhan dan Ditakuti Setan

Sumber : ayahbunda.co.id by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami