Pasangan Barbar ini Siksa 4 Anak Kandungnya Secara Tidak Manusiawi

Nasional / 3 June 2013

Kalangan Sendiri

Pasangan Barbar ini Siksa 4 Anak Kandungnya Secara Tidak Manusiawi

eva Official Writer
5254

Sepasang suami-istri barbar di Belgia ini terbukti bersalah atas tindakan penganiayaan dan pelecehan terhadap keempat anak mereka selama 10 tahun.

Sebastien Hardenne dan Isabelle Simon mengunci keempat anak mereka di suatu ruangan pada malam hari dan memberi makan mereka melalui sebuah lobang kecil di dinding.

Kedua suami istri tersebut memukul mereka dengan tongkat kayu, tongkat besi dan cambuk dan menyiksa mereka dengan pemukul lalat elektrik, seperti yang dilansir dari pengakuan polisi.

Selain menyiksa, sang suami juga menjadikan mulut anak-anaknya sebagai tempat pembuangan air seninya dan juga kerap menyemprotkan water-boarding (air dalam skala besar) ke tubuh mereka persis dengan jenis penyiksaan yang terjadi di penjara Guantanamo Bay, Amerika. Sementara itu,  dua anak perempuan mereka dikunci di dalam koper yang diolesi kotoran anjing dan tergantung di sekitar ruangan seperti yang dilaporkan oleh pengadilan lokal setempat.

Tetangga kedua suami-istri ini, Anne-Marie Durieux mengatakan kepada media Belgia bahwa dirinya menganggap pasangan tersebut lebih buruk dari pembunuh anak berbahaya di Belgia, Marc Dutroux. “Mereka lebih sadis dari Marc Dutroux karena mereka melakukannya kepada anak kandung mereka,” ungkapnya.

Pengacara pasangan tersebut, Jacqueline Petit mengatakan bahwa kedua kliennya mengaku bersalah dan menyesal dengan apa yang telah mereka lakukan dan membuat surat pernyataan maaf kepada anak-anak mereka. Saat ini, keempat anak mereka di bawah perlindungan pelayanan sosial kota Namur secara permanen. Pasangan tersebut akan menjalani sidang dan terancam hukuman penjara selama 10 tahun atas tuduhan melakukan tindakan perlakuan tidak manusiawi yang akan berlangsung pada 12 Juni mendatang.

Sampai saat ini pihak kepolisian belum mengetahui motif di balik tindakan sadis tersebut. Apa yang dilakukan pasangan tersebut memang sudah di luar batas kewajaran dan tidak dapat ditolerir. Bentuk penyiksaan dan pelecehan yang dilakukan oleh orangtua kepada anak pada umumnya akan meninggalkan bekas luka mendalam kepada si anak, terlebih lagi hal itu berdampak buruk pada kondisi psikologis anak. Oleh karena itu, sebagai pelaku sosial (terutama orangtua) hendaknya kita perlu mempertimbangkan kembali bentuk perlakuan kita kepada orang lain

Sumber : dailymail/Eva
Halaman :
1

Ikuti Kami