Israel Masih Eksis Setelah 65 Tahun Merdeka

Internasional / 19 April 2013

Kalangan Sendiri

Israel Masih Eksis Setelah 65 Tahun Merdeka

Yenny Kartika Official Writer
5723

Hanya sehari setelah mengenang kejatuhan para tentara dan korban teror, rakyat Israel merayakan dirgahayu kemerdekaannya yang ke-65.

Berdasarkan kalender Masehi, hari ulang tahun Israel jatuh pada tanggal 14 Mei mendatang. Namun, jika mengacu pada kalender Ibrani, HUT Israel jatuh pada 15 April 2013 lalu.

Menurut Unggun Dahana, pendiri Jerusalem-Jakarta Initiative, perayaan kemerdekaan Israel bisa dilakukan dari 15 April sampai 14 Mei.

Dalam beberapa dekade sejak berdirinya kembali bangsa ini, kaum Yahudi telah mencapai keadaan yang tak pernah dibayangkan orang. Sebelum keberadaannya diakui dunia, Israel dan bangsa Yahudi di seluruh dunia telah mengalami siksaan dan ancaman militer.

Kepada CBN News, salah satu korban Holocaust yang selamat, Martin Baronai mengatakan, “Apa yang mereka pernah capai—yakni seluruh dunia tiap kapita—merupakan pencapaian yang tidak pernah dapat diraih oleh negara manapun di dunia; dari berbagai sudut pandang, mulai dari riset medis sampai setiap aspek dalam kehidupan. Ini adalah kisah yang mengagumkan.”

Sebagai bagian dari upacara Hari Peringatan, rakyat Israel menghentikan aktivitasnya sejenak untuk menghormati lebih dari 23.000 prajurit dan ribuan korban teror yang telah gugur demi membela bangsa.

Populasi Israel telah bermultiplikasi 10 kali sejak bangsa ini memproklamirkan kemerdekaannya di tahun 1948. Semenjak itu pula timbul peperangan dengan negara-negara Arab di sekitarnya yang menolak rencana pembagian ini.

Entah musuh tersebut adalah firaun Mesir ataupun nuklir Iran, rakyat Israel tampak siap bersatu padu.

“Mereka (rakyat Israel) akan mengatasinya,” kata Martin Mirelli, imigran Israel yang berasal dari Kanada. “Kami hidup lebih lama dari Firaun. Kami hidup lebih lama dari semua raksasa Rusia. Kami hidup lebih lama dari Hitler. Kami akan hidup lebih lama dari siapapun yang akan mengambil jalan kami.”

Optimisme Israel tersebut diikuti dengan kerinduan perdamaian yang mereka cita-citakan dengan tetangga terdekat mereka, Palestina.

Perdana Menteri Benyamin Netanyahu mengatakan, “Kita tidak menanti-natikan pertempuran; kita tidak haus darah; tangan kita terbuka untuk perdamaian bagi semua rakyat dan semua bangsa, yang dekat dan yang jauh.”

 

ARTIKEL TERKAIT:

 

 

BACA JUGA:

Sumber : CBN | MERDEKA | YK
Halaman :
1

Ikuti Kami