Sekelompok wanita Muslim marah terhadap aksi kelompok feminis Ukraina dengan mendeklarasikan penolakan mereka melalui Facebook yang bertuliskan, “dengan tanpa busana tidak akan membebaskan aku dan aku tidak butuh diselamatkan” pada International Topless Jihad Day kemarin (4/4).
Protes kelompok feminis Femen yang tampil tanpa busana semakin merebak di beberapa negara di Eropa pada Kamis lalu yang menentang cara berbusanan salah satu agama tertentu.
Wanita asal Tunisia, 19, Amina Tyler baru-baru ini melakukan aksi kontroversi dengan memposting dirinya di Facebook dalam keadaan topless dengan wajah yang ditutupi dengan headscarf bertuliskan ‘F**k your morals’ di dadanya.
Laman Facebook yang beralamat di Muslim Women Against Femen memiliki 2000 simpatisan dan menganggap bahwa mereka bangga dengan busana mereka dan tidak merasa tertekan dengan apa yang diprotes Femen, seperti yang ditulis oleh Sheila Sarfaraz.
Inna shevchenko, ketua aktivis Femen, mengatakan kepada HuffPost UK, “Mereka boleh menentang Femen, tapi kami boleh katakan bahwa kami ada di sini untuk mereka.” Sementara itu, aktivis Muslim, Ilana Allazeh mengatakan kepada HuffPost bahwa mereka tidak bermasalah dengan busana yang selama ini diprotes Femen. Tidak ada yang salah dengan kaidah berbusana seseorang ataupun suatu kelompok/ajaran tertentu selama hal tersebut positif bagi lingkungan sekitarnya. Yang menjadi masalah adalah pola pikir orang lain/kelompok lain dalam memandang kaidah tersebut.
Baca juga:
Host Radio Fox Klaim Yesus Sebagai Gay
Menang Lotere, Gelandangan ini Pilih Amalkan Semua Uangnya
Ribuan Orang Miskin Amerika Dipenjara Karena Hutang
Seluruh Gereja di Arab Saudi Akan Dihancurkan
Abraham Samad Terbukti Langgar Kode Etik KPK
Gereja Ditutup, Menteri Agama Salahkan Umat Kristen
Pria ini Tembak Ayahnya Setelah Ibadah Paskah
SBY Dapat Telur Paskah dari Jemaat 3 Gereja Tertindas
Sumber : nydailynews/Eva