Kembali menunjukkan ketajaman di klub barunya AC Milan dan tim nasional Italia pasca “dibuang” oleh Manchester City tak membuat Mario Balotelli lantas menjadi sombong.
"Saya tak pernah besar kepala. Saya tidak menganggap diri saya sendiri sebagai pemain terbaik dunia, bukan juga yang terburuk. Saya adalah diri saya sendiri," ujar Balotelli sebagaimana dilansir Soccernet.
"Saya sudah berubah dalam beberapa waktu terakhir, hanya saja sebelumnya Anda tak bisa melihatnya. Saya sudah matang, saya terus berkembang," lanjut pria yang pernah mendapat perlakuan rasisme dari suporter lawan saat membela tim azzuri beberapa waktu silam.
Balotelli mengaku meski mencetak gol-gol penting, bukan berarti orang-orang terdekatnya melontarkan pujian. Sebagai contoh, pekan lalu, ketika ia diturunkan pelatih timnas Italia Cesare Prandelli melawan Brasil, sang ayah justru memberikan kritik kepadanya.
"Saya berbicara dengan ayah saya setelah pertandingan dengan Brasil dan dia memberi tahu saya karena saya membuang banyak peluang. Sekarang pertandingan besar sudah menunggu kami di Malta kami ingin melakukannya dengan baik karena pertandingan itu akan berarti besar dalam perjuangan kami di Piala Dunia 2014," pungkas Balotelli.
Dibalik segala kekurangan yang dimiliki oleh seorang Mario Balotteli, ternyata ada hal positif yang bisa kita petik darinya yakni tetaplah menjadi seorang yang rendah hati walau telah mencapai berbagai prestasi cemerlang. Jangan mudah menjadi angkuh karena tidak ada faedahnya baik bagi kehidupan masa kini maupun masa mendatang.
Jadi, dengan kata lain kita bisa mengatakan : prestasi yes, sombong no way!
Balotelli Cetak Dua Gol, Milan Menang
Alicia Keys Jadi Direktur Kreatif Blackberry
Lindsay Lohan Anggota Freemasonry ?
KWI : Kami Bersukacita Atas Terpilihnya Paus Fransiskus
Yohanna Nainggolan : Terjebak Kekuatan Sendiri
Disaksikan Jemaat, Pemkab Bekasi Bongkar Gereja HKBP Setu
Satpol PP Akhirnya Segel Gereja HKBP Setu
Sumber : detik sport / budhianto marpaung