Kisah Mujizat di Balik Musibah Tanah Longsor Manado

Internasional / 19 February 2013

Kalangan Sendiri

Kisah Mujizat di Balik Musibah Tanah Longsor Manado

Lois Official Writer
6637

Pada Minggu (17/2) pukul 09.00 WITA, terjadi musibah tanah longsor di Manado dan menyebabkan 17 orang tewas, puluhan rumah rusak berat begitu juga dengan sarana milik pemerintah. Sekitar 3.500 warga Manado sempat diungsikan, namun telah kembali ke rumah mereka Senin (18/2) karena banjir telah surut. “Kita harus lestarikan hutan dan lingkungan agar bencana tidak akan terulang kembali,” ujar Gubernur Sulut Dr. Sinyo Sarundajang.

Bagaimanapun kisah sedih ini, ternyata ada beberapa orang yang mengalami kasih Tuhan meski mereka harus kehilangan anggota keluarga mereka yang lainnya. Oktavianus Tumundo (50) dia tengah berada di sekitar Gereja Kalam Kudus dekat perumahan mewah Citra Land, Desa Winangun Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa saat musibah itu terjadi.

Menurut Tumundo, Tuhan Yesus menolongnya karena meskipun dia berada di halaman parkir gereja, namun longsong yang masuk tidak menghantam mobilnya. “Saya dan mobil saya tidak terkena. Padahal sudah berada di halaman parkir gereja. Saya bersyukur selamat. Saya yakin, Tuhan Yesus yang menolong saya sehingga selamat,” kata Tumundo. Tidak hanya Tumundo, ratusan jemaat yang tengah beribadah saat itupun selamat, kendati lahan gereja sudah tertimbun longsor.

Lain halnya dengan Rico. Ketiga anggota keluarganya meninggal kendati dirinya selamat. Saat musibah terjadi, ketiga anggota keluarganya yaitu Riska Ruru (22) iparnya, anak Riska yaitu Gracia Gosal (3) dan Ribka Gosal (10) adiknya berada di depan rumah sedangkan Rico berada di dalam rumah. Dia sempat terbawa longsor yang menyebabkan rumahnya rusak parah namun dia bisa selamat. “Saya bersyukur bisa selamat, karena dalam benak pikiran sudah akan meninggal, namun saya berdoa dan menyelamatkan diri,” kata Rico.

Musibah yang dialami di Manado ini memang meninggalkan bekas mendalam bagi orang-orang yang mengalaminya. Kejadian ini juga menyiratkan pesan akan pemeliharaan yang harus kita lakukan untuk bumi, planet yang kita tinggali ini, yang mungkin merupakan satu-satunya planet yang layak ditinggali manusia sebelum kita tinggal di dalam kekekalan.

 

Baca juga :

Selamat Bergabung Untuk JCers di Bulan Cinta 2013

Anda Bisa Memilih Bagaimana Harus Berpikir (3-Tamat)

Masih Kecil Suka Bohong, Didik Anak dengan Kasih

Keindahan Cheongsam dan Changshan Saat Imlek

Resep Lain dari Pempek : Pempek Panggang

Sumber : suarapembaruan.com by lois horiyanti/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami