Mari Lindungi Anak Dari Narkoba

Parenting / 2 February 2013

Kalangan Sendiri

Mari Lindungi Anak Dari Narkoba

Zee Official Writer
3067

Kasus Narkoba Raffi Ahmad telah mengembalikan perhatian kita akan bahaya narkotika dan obat-obatan terlarang. Kasus narkoba ini banyak menyerang tidak hanya orang dewasa, namun juga remaja dan anak-anak. Oleh sebab itu, orang tua sebagai panutan wajib untuk ikut mengambil bagian dalam melindungi anak-anaknya dari bahaya narkoba.

1. Bangun Ikatan Emosional

Salah satu faktor pemicu penggunaan obat-obatan adalah stress. Anak-anak yang mengalami kesulitan mengelola emosi memiliki risiko lebih tinggi untuk menggunakan narkoba. Maka membangun ikatan emosional antara orang tua dan anak membuat anak merasa bahwa mereka dapat mangandalkan orang tua mereka ketika mereka memiliki masalah sehingga mengurangi kemungkinan mereka untuk mencari pelarian.

Dalam riset oleh Columbia University yang melibatkan 1.000 remaja dan 452 orang tua, anak-anak yang memiliki kebiasaan makan malam dengan keluarga memiliki kemungkinan yang jauh lebih rendah untuk terjerumus dalam penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, sementara remaja dan anak-anak yang makan malam dengan keluarga mereka kurang dari 3 kali seminggu, memiliki kemungkinan dua kali lipat dalam menggunakan tembakau dan ganja.

2. Bicarakan Sedini Mungkin

Phoenix House Foundation merekomendasikan para orang tua untuk segera berbicara dengan anak sedini mungkin sebelum mereka memiliki kesempatan untuk menggunakan narkoba, yaitu jauh sebelum anak memasuki sekolah menengah atas, atau sejak usia 8-10 tahun untuk mencegah masuknya informasi yang salah dari teman-teman mereka.

3. Berikanlah Contoh Kasus yang Nyata

Berikanlah sebuah kisah nyata sebagai contoh ketika orang tua menyosialisasikan narkoba kepada anak-anak. Bisa saja kisah dari seseorang yang Anda kenal (tetangga, teman, atau saudara) yang mengalami masalah akibat menggunakan narkoba. Namun, diharapkan orang tua menceritakannya secara netral tanpa memberikan penghakiman. Beritahukan pada mereka ketika seseorang menggunakan obat-obata, mereka berada dalam risiko yang besar.

4. Berikan Batas yang Jelas

Berikan peraturan yang jelas kepada anak-anak agar mereka mengerti bahwa Anda tidak setuju apabila mereka terlibat dalam narkotiba dan obat-obatan terlarang. Jangan hanya memberikan nasihat berupa kata-kata, tapi juga bertindak nyata memberikan contoh. Jika Anda melarang anak untuk menggunakan narkoba, Anda juga harus memberi contoh dan menjauhinya terlebih dahulu. Sosialisasikan peraturan Anda dengan jelas kepada anak agar anak mengerti benar tentang peraturan dan konsekuensinya.

5. Tangani Dengan Cepat

apabila Anda mencurigai atau bahkan mendapati anak menggunakan obat terlarang, segeralah bertindak. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mencoba narkoba pada usia muda berisiko menjadi pecandu lebih besar dibandingan meteka yang mencoba di usia lebih dari 10 tahun.

Menurut sebuah survey nasional pada tahun 2010, 12,8 persen orang yang mencoba ganja pada usia 14 tahun, memiliki kecenderungan memakai narkoba lebih tinggi daripada mereka yang mencoba ganja pada usia 18 tahun yang menunjukkan 2,6 persen.

6. Gunakan Cara Positif
Menjauhkan anak dari narkoba bukan berarti Anda harus memperingati, menakut-nakuti, dan memberikan hukuman bagi anak. Pencegahan bisa Anda lakukan pada anak dengan memberikan motivasi dan pengeritian kepada mereka. Ajarilah mereka untuk berpikir kritis dengan menjelaskan penyebab kecanduan dan konsekuensi apabila mereka menggunakan narkoba. Dengan begitu anak akan mengerti dan dengan sendirinya menjauhi narkoba.


Baca juga artikel lainnya:

Jangan Berhenti Mengasihi

Chinese Zodiac (CZ12): Kisah Pencuri Yang Selamatkan Harta Negara

Wildan Hanya Iseng Hacking Situs SBY

Sumber : adapted from duniabaca.com / Zee
Halaman :
1

Ikuti Kami