Umat Budha Malaysia Minta Pemerintah Akhiri Isu Penggunaan Kata Allah

Internasional / 27 January 2013

Kalangan Sendiri

Umat Budha Malaysia Minta Pemerintah Akhiri Isu Penggunaan Kata Allah

Puji Astuti Official Writer
4273

Umat Budha Malaysia melihat sengketa penggunaan kata Allah antara umat Muslim dan Kristen telah berlarut-larut dan dapat membahayakan persatuan bangsa, untuk itu mereka menyerukan pemerintah segera turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Kami menyerukan kepada pemerintah Malaysia untuk secara positif dan proaktif melalui JPNIN (National Unitiy and Integration Departement) atau instansi terkait lainnya untuk berpartisipasi menyelesaikan masalah yang sangat mendesak berdasarkan hukum dan Konstitusi Malaysia," demikian pernyataan pers dari Malaysian Network of Engaged Buddhists (MNEB) yang ditandatangani oleh koordinatornya, Soon Koi Voon, Liau Kok Meng dan Wong Choon Tat.

"Sebagai warga dari negara ini dan juga praktisi spiritual, kami dengan rendah hati meminta semua pihak untuk menghentikan permusuhan, manahan diri dari yang disebut "festival pembakaran" dan datang bersama untuk mencari solusi damai," ungkap pernyataan MNEB yang dikutip oleh Themalaysianinsider.com, Minggu (27/1)

Ketegangan akibat perselihan pendapat penggunaan kata "Allah" antara Islam dan Kristen di Malaysia semakin memuncak, terlebih pada Jumat lalu dalam sebuah ceramah, Malaysian Islamic Development Departement (JAKIM) melabeli umat non-muslim yang menggunakan kata "Allah" sebagai "musuh Islam" karena hal tersebut dianggap dapat membingungkan umat Islam serta membuat mereka berpikir bahwa semua agama memiliki Tuhan yang sama.

Satu minggu lalu, pemimpin Perkasa, Datuk Ibrahim Ali mengajak umat Islam Malaysia untuk membakar Alkitab berbahasa Melayu yang menggunakan kata "Allah" dan kata arab lainnya.

Sebenarnya, tidak semua gereja atau umat Kristen Malaysia menggunakan Alkitab berbahasa Melayu. Sebagian besar pengguna Alkitab berbahasa Melayu adalah umat Kristen dari Malaysia Timur yang kesehariannya memang menggunakan bahasa Melayu sebagai sarana komunikasi. Kebanyakan umat Kristen berbahasa Melayu ini adalah penduduk pribumi.

Seperti seruan umat Budha di atas, tentunya perselisihan penggunaan kata Allah ini harus segera diselesaikan sehingga tidak ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memicu gesekan antar agama. Terlebih lagi, negara tetangga Indonesia tersebut akan melangsungkan pemilihan umum pada bulan Juni 2013 nanti. Mari doakan umat Kristen Malaysia dapat bersabar menghadapi tekanan yang terjadi, serta pihak pemerintah mendapatkan hikmat untuk menyelesaikan masalah penggunaan kata Allah ini dengan bijaksana sehingga bisa memuaskan semua pihak.

Baca juga : 

Kisah Nyata Suami yang Senang Menyakiti Hati Istrinya

Forum JC : Ide Untuk Pertemuan JCers Berikutnya

Inilah Solusi Terbaik Cegah Demam Berdarah

Chord Lagu, Jumat (25/1) : Hold Me  

Kantor Kena Banjir, Piyu Tetap Tolong Korban Lain

Hadapi Banjir, Singsingkan Banjir Bantu Orang Tua

Sumber : Themalaysianinsider.com
Halaman :
1

Ikuti Kami