Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (Ketum PGI) Pendeta Dr Andreas Anaguru Yewangoe menyerukan agar para pendeta di Nusa Tenggara Timur tidak menjadi tim sukses salah satu pasangan Pilkada NTT.
"Gereja sebagai institusi tidak akan melakukan politik praktis tetapi menyampaikan politik moral. Gereja agar jangan terjebak dalam politik praktis. Pendeta jangan menjadi tim sukses dari paket. Kalau ini dilakukan maka gereja akan kehilangan kekuatan, termasuk GMIT (Gereja Masehi Injili di Timor, red)," ujar Yewangoe di media center MPL PGI 2013 di Gereja Paulus, Naikoten I, Rabu (23/1) lalu.
Di hadapan para wartawan yang menemuinya, Yewangoe juga mewanti-wanti pihak gereja untuk tidak manipulasi ayat-ayat dalam kitab suci. "Saya harap di NTT tidak seperti itu. Tetapi kalau itu terjadi, ingatlah bahwa gereja harus tegas bahwa itu tidak boleh terjadi," tutur dia.
Sementara itu di tempat yang sama, Ketua Sinode GMIT, Pdt. Robert St Litelnoni, S.Th, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak pernah mengarahkan jemaat untuk memilih salah satu calon pasangan yang bertarung di pilkada. Yang biasanya pihak gereja sampaikan adalah mengajak jemaat supaya cerdas dalam memilih pemimpin di wilayah mereka.
"Surat gembala memberikan pesan moral politik kepada warga GMIT agar cerdas dalam memilih pemimpin yang bisa membangun NTT, pemimpin yang bisa bisa berdiri di tengah untuk mengatur perbedaan-perbedaan," ucapnya.
Sebagai bagian dari sebuah bangsa/daerah, gereja memang sudah seharusnya berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan yang menyangkut kepentingan bersama seperti pemilu, tetapi ini bukan berarti gereja diperbolehkan untuk mengarahkan jemaatnya agar memilih salah satu pasangan yang bertanding. Peran gereja disini hanyalah mengingatkan orang-orang percaya supaya memberikan suaranya, tidak kurang tidak lebih.
Baca juga :
Kisah Nyata Suami yang Senang Menyakiti Hati Istrinya
Forum JC : Ide Untuk Pertemuan JCers Berikutnya
3 Tips Hadapi Putus Cinta Secara Kristiani
Inilah Solusi Terbaik Cegah Demam Berdarah
Chord Lagu, Jumat (25/1) : Hold Me
Sumber : tribunnews.com / budhianto marpaung