Kembar Bersaudara Memutuskan Suntik Mati Karena Terancam Buta

Internasional / 17 January 2013

Kalangan Sendiri

Kembar Bersaudara Memutuskan Suntik Mati Karena Terancam Buta

Zee Official Writer
4145

Dua orang pria di Brussel – Belgia, yang merupakan saudara kembar memutuskan untuk euthanasia atau suntik mati setelah menyadari bahwa mereka terancam buta. Kedua saudara kembar ini tidak bisa menghadapi kenyataan bahwa selain dilahirkan tuli, mereka juga akan menjadi buta. Pada akhirnya, mereka memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan euthanasia.

Dokter Rumah Sakit Universitas di Brussel, Dr. David Dufour menyatakan bahwa “perpisahan” kedua bersaudara tersebut dengan kedua orang tua mereka terjadi secara damai dan tenang.

“Mereka sempat melambaikan tangan untuk yang terakhir kalinya sebelum ‘berpulang’,” kata Dufour.

Lebih dari 1.000 pasien di Belgia telah memilih untuk mengakhiri nyawa mereka dengan bantuan euthanasia atau suntik mati pada tahun 2011, umumnya pada pasien kanker. Hal tersebut dikarenakan euthanasia telah dinyatakan legal di Belgia. Para dokter diijinkan untuk mengabulkan permintaan suntik mati dari pasiennya apabila pasien tersebut dinyatakan mampu  mengambil keputusan sendiri.

Dikabarkan bahwa hukum tentang euthanasia telah direncanakan untuk diperluas sehingga hukum tersebut dapat beraku untuk anak di bawah usia 18 tahun.

“Supaya situasi-situasi dramatis dan kasus-kasus yang menyiksa dapat segera ditangani,
 ungkap Ketua Partai Sosialis, Thierry Giet.

Euthanasia merupakan kasus yang masih sering diperdebatkan di kalangan internasional. Beberapa negara seperti Belgia, Columbia, dan beberapa bagian di Amerika Serikat seperti Montana, Oregon, dan Washington melegalkan euthanasia untuk menghargai keputusan dan hak sang pasien.

Namun ketika euthanasia dilegalkan, hal tersebut berarti melegalkan sebuah nyawa untuk dicabut secara sengaja. Ketika seorang pasien disuntik mati, sang dokter mengambil kesempatan pasien tersebut untuk hidup lebih lama lagi. Agama manapun tidak mengijinkan siapapun untik mengakhiri kehidupan selain Tuhan.

Setiap manusia memiliki hak untuk hidup dan untuk melanjutkan hidup. Ketika seseorang kehilangan harapan, bukan berarti harapan tersebut benar-benar hilang. Karena perlu diingat kalau kita tidak akan pernah kehilangan harapan yang mendasar, yaitu harapan kepada Tuhan Allah. Di dalam Tuhan selalu ada harapan. Oleh karena itu, euthanasia bukanlah sebuah jawaban.


Baca juga artikel lainnya:

Pulang ke Gereja

Resep Sangsang, Makanan Khas Batak

Mau Sukses? Bersyukur Yuk

Jangan Anti Seks, Seks Itu Berkat TUHAN

Sumber : christiannews.net / Zee
Halaman :
1

Ikuti Kami