Blusukan SBY Ala Jokowi Bagus Tapi Telat

Nasional / 7 January 2013

Kalangan Sendiri

Blusukan SBY Ala Jokowi Bagus Tapi Telat

Lestari99 Official Writer
3515

Blusukan SBY ala Jokowi ke kampung nelayan di Desa Tanjung Pasir, Tangerang, pada Kamis (4/1), dinilai telah kehilangan momentum. Pasalnya dalam dua periode kekuasaan SBY, stigma masyarakat sudah kuat bahwa Presiden bukan pemimpin yang populis. Hal ini diungkapkan oleh pengamat politik Gun Gun Heryanto.

Menurutnya, Presiden memang seharusnya menemui langsung rakyatnya. Hanya saja kritikan atas blusukan yang dilakukan SBY saat ini menjadi hal yang tak dapat dihindarkan. Terlebih lagi sebelumnya Yudhoyono memang pernah blusukan menjelang Pemilu 2004 dan 2009 namun hanya untuk kepentingan elektabilitas.

“Setelah memimpin, SBY tak punya catatan memadai dekat dengan rakyat. Singkatnya, blusukan SBY tak punya tautan dengan historis berjenjang sebagai pemimpin populis. SBY sibuk mengelola relasi kuat di level elit,” ungkap Gun Gun sebagaimana dilansir Kompas Senin (7/1).

Efektivitas blusukan dalam memonitoring dan mengevaluasi implementasi kebijakan program aksi pemerintah pusat dan daerah pun pada akhirnya dipertanyakan. Karena saat ini, menurut Gun Gun, pemerintah sudah berada di fase akhir sehingga tidak dalam konteks melihat masalah.

“Seharusnya Presiden menyolidkan tim dan mengefektifkan leading sector untuk mencapai skala-skala prioritas pemerintah. Kunci masalah sekarang bukan lagi di masyarakat, tetapi di level eksekutor, yakni para menteri. Tahun 2013 adalah tahun politik. Jadi yang seharusnya dilakukan SBY adalah membuat dan menerapkan sistem kontrol untuk menjaga perahu kabinet jangan bocor karena terjangan agenda politik parpol-parpol koalisi. Jadi, jika blusukan itu untuk urusan citra tak akan bermanfaat banyak untuk mengangkat pamor SBY maupun Partai Demokrat,” ungkap Gun Gun.

Sebelumnya Daniel Sparinga selaku Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik mengatakan bahwa untuk ke depanya kunjungan kerja yang dilakukan Presiden akan diperbanyak tanpa pemberitahuan tujuan sebelumnya. Daniel menyebut kunjungan kerja tersebut dengan istilah “turba” alias turun ke bawah. Dengan berinteraksi langsung pada warga diharapkan masyarakat dapat menerima informasi langsung dari Presiden tentang pencapaian, hambatan serta hal yang perlu dilakukan untuk perbaikan.

“SBY akan memastikan dalam dua tahun ke depan mesin pemerintahan berjalan optimal untuk meningkatkan dampak dan manfaat program pemerintah. Gaya komunikasi publiknya juga akan lebih langsung dan tak berjarak. Mungkin dapat disebut lebih agresif. Manajemen dan kepemimpinannya juga akan lebih berorientasi pada solusi di lapangan dan perbaikan kinerja yang ces pleng, juga lebih interventif,” ungkap Daniel.

Masyarakat Indonesia saat ini sudah cukup cerdas secara politik. Jadi pertanyaan seputar udang di balik batu mengenai kunjungan kerja Presiden ini menjadi hal yang tak terhindarkan. Terlebih lagi dengan kondisi keterpurukan Partai Demokrat dan menjelang Pemilu 2014 mendatang. Namun apapun bentuk kinerja nyata yang dilakukan SBY, sebagai warga negara yang baik tentu saja kita harus menghargai hal itu terlebih lagi jika hal tersebut adalah hal yang positif.

 

Baca Juga Artikel Lainnya:

Sumber : Kompas / LEP
Halaman :
1

Ikuti Kami