Tayangan Kekerasan Picu Anak Sulit Bedakan Imajinasi dan Realita

Psikologi / 28 July 2012

Kalangan Sendiri

Tayangan Kekerasan Picu Anak Sulit Bedakan Imajinasi dan Realita

Puji Astuti Official Writer
5138

Terjadinya insiden penembakan di sebuah bioskop di Denver, Colorado menjadi perhatian dunia. Berita tentang aksi brutal James Holmes telah mengguncang banyak keluarga di Amerika. Hal ini menimbulkan keprihatian dari berbagai pihak, karena dipandang berita tentang kekerasan memicu sikap agresif anak dan juga membuat mereka trauma.

"Orangtua harus membatasi penayangan berita yang ditonton anak-anak, baik berupa berita cetak ataupun televisi. Anak-anak sangat rentan dalam menghadapi kekerasan, cenderung menjadi takut, cemas dan merasa tidak aman," demikian pernyataan Profesor Beverly Raphael PM, Ketua Australian Child and Adolescent Trauma Loss an Grief Network yang dikutip Detik.com dari Medical Daily, Kamis (26/7).

Selain kecemasan, menurut Profesor Raphael, tayangan kekerasan dan permainan video dengan kekerasan akan memicu trauma dalam diri anak, bahkan memicu prilaku agresif pada anak-anak.

Selain itu, menurut seorang ahli  bernama Dr. Wayne Warburton, hasil scan MRI terhadap anak menunjukkan bahwa menyaksikan aksi kekerasan di televise ataupun game, otak mereka menunjukkan reaksi yang serupa ketika anak melihat kekerasan di dunia nyata.

Dampak yang sangat merusak dari tayangan kekerasan dan video permainan yang mengandung unsure kekerasan adalah membuat anak kesulitan untuk membedakan antara fantasi dan kehidupan nyata. Selain itu sensitifitas mereka menurun ketika melihat tindakan kekerasan terjadi, atau bahkan sebaliknya melihat kehidupan itu lebih menakutkan dari realitas yang sebenarnya. Bisa jadi James Holmes, pelaku penembakan saat penayangan film Batmat : The Dark Knight Rieses adalah salah seorang korban dari tayangan dan video permainan yang penuh adegan kekerasan.

Untuk itu, sangat penting bagi orangtua untuk memperhatikan dan menyaring tayangan yang ditonton ataupun video permainan yang dikonsumsi oleh buah hatinya. Karena tanpa sadar, apa yang mereka tonton dan juga mainkan akan mempengaruhi cara berpikir dan juga cara mereka memandang kehidupan.

Baca Juga :

Jika Aku Tua Nanti...

Semua Orang Pasti Mau Jadi Saluran Keajaiban

Kisah Kepiting dan Pertapa Muda

Sumber : Detik.com | Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami