Kritikus Seni Yang Sudah Tua

Kata Alkitab / 10 October 2012

Kalangan Sendiri

Kritikus Seni Yang Sudah Tua

Papa Henokh Hizkia Immanuel Simamora Official Writer
5395

Ini adalah kisah tentang seorang kritikus seni yang sudah lanjut usia.

Dia cukup ahli di dalam menilai dan mengkritik lukisan. Sudah banyak waktu yang dihabiskannya untuk mempelajari kritik seni dan sangat banyak buku tentang kritik seni yang sudah dibacanya, sampai-sampai kesehatan matanya terganggu.

Pada suatu hari ia mengunjungi sebuah pameran lukisan yang besar, dan sesampainya di tempat pameran ia baru menyadari bahwa kacamatanya tertinggal. Jadi ia harus memelototi lukisan di sana dari jarak yang sangat dekat. Lalu ia mulai menilai lukisan-lukisan yang dipamerkan.

Tanpa henti ia mencela setiap lukisan yang diamatinya, yang ini salah, yang itu tidak sesuai proporsinya dan yang lain lagi tidak jelas gayanya. Setiap lukisan mendapat giliran untuk dicela. Satu hal yang lucu dari para kritikus seni adalah seringkali mereka sendiri tidak pernah berkarya tetapi mereka fasih dalam mengkritik karya orang lain.

Akhirnya kritikus tua ini sampai pada sebuah pigura besar berwarna keemasan dan ia mendekatkan wajahnya sedemikian rupa untuk mulai mengamati gambar yang ada di dalam pigura itu. Sesudah cukup lama memandang, ia lalu mulai menyatakan pendapatnya, "Potret ini buruk sekali! Bagaimana mungkin sebuah lukisan yang sangat buruk dapat dipamerkan di galeri yang berkelas? Potret ini benar-benar tidak memiliki proporsi dan wajah yang ditampilkan pun sangat buruk".

Dan ia menjadi sangat geram lalu mulai mencela pihak galeri yang sudah memamerkan lukisan potret yang luar biasa buruknya.

Pada titik ini, saya rasa, beberapa dari Anda mungkin sudah dapat menebak apa yang sedang ia amati di dalam pigura itu. Yang dia amati adalah sebuah cermin, dan potret yang ia cela di dalam cermin itu adalah wajahnya sendiri.

Ketika ia sedang memarahi pihak galeri, istrinya berkata, "Sayang, sabar dulu. Apa yang sedang kamu lihat itu sebuah cermin."

Pada saat ia mengira sedang mengkritik lukisan karya orang lain, ia mengakhirinya dengan mengkritik diri sendiri dan memamerkan kebodohannya.

Sumber : cahayapengharapan.org / jp.simamora
Halaman :
1

Ikuti Kami