Barack Obama Lolos Dari Rencana Pembunuhan

Sebuah dakwaan pengadilan yang mengejutkan terjadi di Amerika Serikat (AS). Sekelompok tentara AS telah didakwa melakukan rencana untuk membunuh Presiden Barack Obama dan akan memggulingkan pemerintahan. Dana sebesar 87.000 dollar (Rp 829 juta) untuk persenjataan pun telah disediakan demi terlaksananya rencana keji itu.

Dirilis Daily Telegraph, Selasa (28/8), kelompok ini menamakan diri FEAR, singkatan dari Forever Enduring Always Ready. Mereka diketahui telah melakukan plot untuk mengadakan kudeta. Untuk melancarkan aksi itu mereka sempat membeli sebidang tanah di Negara Bagian Washington untuk melancarkan serangan itu.

Dalam dakwaan itu juga disebutkan bahwa mereka juga berencana untuk meledakkan sebuah bendungan dan meracuni ladang apel di Negara Bagian Washington, dan serangkaian aksi teror lainnya. Memang belum diketahui secara pasti mengenai kapan kudeta tersebut akan terjadi. Anggota kelompok yang telah teridentifikasi tersebut adalah Isaac Aguigui Sersan Anthony Peden, Christopher Salmon dan Michael Burnett.

Nama terakhir telah mengakui segala rencana dan tuduhan tersebut. Yang memungkinkannya akan mendapat kesepakatan terhindar dari hukuman mati. Pada salah satu laporannya, jaksa mengatakan, para anggota milisi itu mengenakan tato anarkis dan tidak diketahui berapa banyak jumlah anggotanya. 

Melakukan kehendak sendiri yang minim pertimbangan dan cenderung mengambil jalan pintas merupakan kegagalan manusia dalam mengendalikan egoisitas didalam hidupnya sendiri. Setiap permasalahan harus diselesaikan secara musyawarah mufakat dan bukan dengan pengertian diri sendiri.

 

 

Baca Juga :

Karena Foto Bugil, Pangeran Harry Putus

Recharge Your Soul : Harapan itu Datang Saat Maut Mengintai

7 Makanan Sehat Peluruh Lemak

Menurunkan Berat Badan Dengan Olahraga Sederhana

Tips Keluar dari Kebosanan dan Kejenuhan

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Daily Devotional
3. Nabi Palsu
4. Khotbah Tentang Bersyukur
5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Related Articles