Forum Gereja Papua: Negara Gagal Indonesiakan Papua

Internasional / 17 June 2012

Kalangan Sendiri

Forum Gereja Papua: Negara Gagal Indonesiakan Papua

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
4030

Konflik dan teror akhir-akhir ini menjadi sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari tanah Papua. Namun demikian, aparat seakan bergerak lambat sehingga kedamaian Papua pun hanya menjadi wacana tanpa realisasi. Forum Kerja Gereja Papua menilai, negara telah gagal meng-Indonesia-kan Papua, karena itu saat ini intervensi dari lembaga kemanusiaan internasional menjadi sangat dibutuhkan.

"Papua zona darurat, intervensi lembaga-lembaga Internasional seperti PBB harus segera datang. Karena pemerintah dan aparat TNI/Polri tak mampu menyelesaikan kekerasan dan kejahatan kemanusiaan di tanah Papua," ujar pendeta Benny Giay, Ketua Sinode Gereja Kingmi Papua, seperti dikutip dari Vivanews, pada Rabu (13/6).

Giay mengaku jenuh dengan kinerja aparat yang hanya bisa menuding Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai biang onar dari serangkaian aksi teror, namun tidak bisa membuktikan dengan menangkap pelaku. "Kalau memang pelaku penebar terror adalah OPM, tangkap dan buktikan, jangan hanya menuding dan mencari kambing hitam," tegas Giay.

Senada dengan pernyataan Giay, pendeta Socrates Sofyan Nyoman menilai ada kesan aparat justru sengaja membiarkan aksi penembakan tetap berlanjut di Papua.  "Ada pembiaran bahkan mengalihkan konlik Papua yang sebelumnya vertikal menjadi horizontal antara Papua dan pendatang, dengan cara menyebar rumor bahwa orang Papua yang melakukan penembakan," tuturnya.

Socrates menilai otonomi khusus yang diterapkan sebagai solusi menyelesaikan persoalan Papua, terutama meredam keinginan untuk merdeka, juga telah gagal dalam pelaksanaannya.  "Negara telah gagal meng-Indonesia-kan Papua, dengan serangkaian konflik yang terjadi," ucapnya.

Dia menambahkan, saat ini satu-satunya solusi untuk menyelesaikan persoalan Papua adalah dialog dengan mediasi pihak asing. "Hanya dialog yang di mediasi pihak asing yang menjadi solusi penyelesaian permasalahan Papua," tutupnya.

Sumber : vivanews/vina
Halaman :
1

Ikuti Kami