Lupakan Hari Gizi, Pemerintah Disindir Lewat Pantomim

Nasional / 28 February 2012

Kalangan Sendiri

Lupakan Hari Gizi, Pemerintah Disindir Lewat Pantomim

Lestari99 Official Writer
4001

Hari Gizi Nasional yang jatuh hari ini seolah terkubur dari ingatan publik serta pemerintah. Tak tinggal diam, salah seorang warga Bandung, Wanggi Hoediyatno, menyindir pemerintah lewat aksi repertoar pantomim berjudul ‘Sehat Itu Milik Siapa?’ di sekitar area Gedung Sate dan Lapangan Gasibu, Selasa (28/2). Seorang diri Wanggi berpenampilan ala aktor pantomim. Aksi Wanggi pun menarik perhatian warga serta para pengendara yang melintas di lokasi.

Dengan mimik muka sedih, Wanggi membawa susu dalam plastik di tangan kanan. Ia kemudian menyedot susu menggunakan selang berukuran kecil, terkadang sambil duduk dan berdiri. Untuk mengekspresikan kepedihannya, bibirnya terlihat bergetar saat menyedot susu dari plastik bening seolah ingin memperlihatkan penderitaan mereka yang kekurangan gizi. Di tangan kiri, Wanggi memperlihatkan foto anak gizi buruk di kertas yang diprint.

Dari depan taman Gedung Sate, Wanggi melanjutkan aksinya menuju Lapangan Gasibu. Wanggi menyeberang jalan menuju Lapangan Gasibu sambil melakukan aksinya sehingga membuat pengendara berhenti karena kendaraan tidak dapat melintas. Namun hal itu hanya berlangsung sekitar 2 menit.

Aksinya di Lapangan Gasibu dilakukan dengan lebih dramatis. Wanggi memakan beberapa roti yang sebelumnya sudah dikerubungi lalat. Dengan susah payah ia memakan roti berwarna coklat itu dengan tangan gemetar. Wanggi bahkan sempat tiduran di trotoar pinggir Lapangan Gasibu dengan memperlihatkan ekspresi menangis tanpa suara. Ia meratap dengan posisi tidur menyamping.

Aksi Wanggi kemudian ditutup dengan memberi hormat pada warga yang melihat aksinya yang disambut dengan tepuk tangan. Wanggi mengakui bahwa aksinya itu sebagai bentuk keprihatinan karena Hari Gizi Nasional seolah terlupakan. Padahal ini bisa jadi momen bagi pemerintah untuk berbuat lebih baik agar tidak ada lagi warga yang kelaparan sampai harus mengalami gizi buruk. Lewat aksinya, Wanggi juga ingin mengingatkan semua elemen masyarakat terkait pentingnya gizi yang baik bagi anak.

“Melalui refleksi repertoar pantomim ini saya harap kita semua mampu tersenyum melihat anak-anak generasi penerus bangsa melakukan aktivitas bermanfaat dengan ceria. Tanggung jawab ada di pundak kita masing-masing,” ungkap Wanggi sebagaimana dirilis detik.com.

Ya, apa yang dikatakan Wanggi sangatlah benar. Indonesia adalah sebuah negeri yang kaya makmur. Sungguh tak masuk akal rasanya di tengah kekayaan melimpah, masih ada rakyat Indonesia yang miskin, kelaparan dan mengalami gizi buruk. Sebagai satu bangsa, suka tidak suka, kita ikut bersumbangsih atas terjadinya tragedi ini. Kepedulian kita terhadap lingkungan sekitar dapat menolong mereka yang benar-benar membutuhkan pertolongan sehingga tak perlu lagi ada anak-anak yang harus mengalami gizi buruk dan kehilangan masa depan.

Sumber : detik.com
Halaman :
1

Ikuti Kami