Ketika Black Friday Jadi Ajang Beli Kado Natal yang Mengerikan

Internasional / 28 November 2011

Kalangan Sendiri

Ketika Black Friday Jadi Ajang Beli Kado Natal yang Mengerikan

Lois Official Writer
2142

Hari Black Friday adalah sehari setelah Thanksgiving. Selain itu, Black Friday juga merupakan hari pertama musim belanja jelang Natal yang ditunggu-tunggu warga Amerika Serikat. Pasalnya, pada hari ini digelar diskon besar-besaran di berbagai toko yang buka sejak pukul empat pagi. Ribuan warga tumpah ruah di pusat-pusat perbelanjaan di seluruh AS.

Penjualan tahun ini mencapai rekor tertinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya yaitu US$ 52.4 miliar (Rp 477 triliun), padahal di tahun ini juga diberitakan bahwa kemiskinan merajalela di Amerika sana. Selain itu, Black Friday kali ini terjadi insiden naas hingga mematikan. Walter Vance yang berusia 61 tahun, terkena serangan jantung saat berburu barang diskon di Toko Target, Virginia Barat, Laman Huffington Post merilis bahwa tubuh Vance yang tergeletak di lantai diacuhkan oleh para pelanggan lainnya. Mereka asyik memilih barang incaran. Enam orang perawat yang kebetulan berada di lokasi langsung memberi pertolongan pertama, namun sayangnya nyawa Vance tak tertolong.

Di Arizona, seorang kakek bernama Jerald Allen Newman pingsan dengan wajah penuh darah akibat menerima bogem mentah aparat keamanan. Dia dipukuli karena dikira mengutil video game, menurut harian Daily Mail. Padahal Newman mengambil satu video game untuk membantu cucunya yang terjepit antrian pengunjung. Di Carolina Selatan, seorang wanita bernama Tonia Robbins berada dalam kondisi kritis setelah ditembak dua perampok yang berusaha merampas tas tangannya. Penembakan juga terjadi di California dan Iowa. Suasana Black Friday sepertinya penuh dengan dorong, sikut, teriak, kejahatan, ataupun keserakahan demi belanja.

Natal bukan lagi diperingati sebagai lahirnya Yesus Kristus, sang Juru Selamat mereka, namun hanya sebagai acara belanja hadiah untuk orang tercinta sehingga yang dipentingkan hanyalah mendapatkan barang yang diinginkan. Natal bukan lagi dimaknai dengan sesungguhnya. Yesuslah yang harusnya diberikan hadiah, yaitu hati kita yang bersyukur dan memuji-Nya. Tidak salah jika memberikan hadiah untuk orang yang kita cintai, namun alangkah lebih baik jika kita dapat memaknai Natal dengan sesungguhnya.

Sumber : vivanews/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami