Hidup Di Bawah Surga Yang Terbuka

Investment / 26 September 2011

Kalangan Sendiri

Hidup Di Bawah Surga Yang Terbuka

Hot Triany Nadapdap Official Writer
3985

Ulangan 28:12,

“Tuhan akan membuka bagimu perbendaharaanNya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.”

Salah satu cara Allah untuk membuka tingkap-tingkap langit adalah dengan menjaga kita dari bencana finansial yang jumlahnya tidak terhingga. Maleakhi 3:10-11 mengatakan, “Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumahKu dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan ada pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman Tuhan semesta alam.”

Apakah artinya “menghardik bagimu belalang pelahap”? Ada banyak hal yang bisa menyebabkan rusaknya kehidupan finansial kita. Mungkin hilangnya pekerjaan, biaya perbaikan mobil, perawatan rumah, perabotan rumah tangga yang rusak, atau biaya-biaya yang berkaitan dengan perawatan kesehatan. Dari waktu ke awaktu, kita semua dapat terkena masalah di bidang-bidang tersebut, dan ketika biaya-biaya “tidak jelas” mendatangi kita, biaya-biaya itu bisa sangat menyusahkan dan mahal.

Namun, yang tidak kita ketahui adalah segala hal yang Allah halau dari kita. Bila kita setia dalam memberi, firman hanya menyatakan bahwa panenan kita akan banyak dan bahwa Dia akan mengusir serangga dan hama. Apakah Anda adalah seorang petani, pembajak tanah, atau mengusahakan produk yang bukan produk pertanian, Anda boleh tenang karena Allah bekerja demi kepentingan Anda.

Ada lagi cara Allah membuka tingkap-tingkap langit, yakni dengan memberi kita berkat ketika kita memberi. Kemurahan hati Allah adalah lawan dari keserakahan. Anda harus melihat hati dan sikap orang yang memperoleh berkat, bukan? Orang-orang yang diberkati sangat berbeda dalam berbagai hal karena mereka telah mengetahui rasanya diberkati. Kita semua mempunyai kesempatan untuk menerima berkat dari Allah dan berada “dalam naungan Yang Mahakuasa” (Mazmur 91:1) jika kita mau. Orang yang diberkati memberikan miliknya dengan bebas, dengan gembira, dank arena sungguh-sungguh menghargai Allah.

Ketika kita merenungkan sikap dan hati seorang yang diberkati, apakah yang akan kita temukan? Seperti apakah hatinya? Sikap macam apa yang diperlukan agar seseorang diberkati? Bagaimana dengan hati orang yang diberkati? Tema apakah yang demikian penting bagi Yesus hingga Dia membicarakannya lebih dari segala yang lain? Apakah sorga? Apakah pertobatan? Apakah doa? Apakah penebusan? Bukan. Jawabnya, soal uang. Dia tahu bahwa seandainya Dia memiliki uang kita, Dia pasti memiliki hati kita.

Bagaimana dengan sikap orang yang diberkati? Di atas segalanya, sikap yang utama adalah uang sebanyak apa pun dan harta apa pun, semua itu adalah milik Allah. Dia mempercayakan pemeliharaan hal-hal ini kepada kita sampai kita terbukti tidak dapat dipercaya. Uang itu bukan uang kita, maka kita tidak usah khawatir, uang bukan masalah kita. Tanggung jawab utama kita sebagai bendahara yang baik adalah untuk menggunakannya dengan benar.

Sumber : Disadur dari: Buku Biblical Principles for Becoming Debt Free! (Frank Damazio&Rich; Brott)
Halaman :
1

Ikuti Kami