Merah Putih Nasibmu Kini

Nasional / 16 August 2011

Kalangan Sendiri

Merah Putih Nasibmu Kini

Lestari99 Official Writer
3498

Hingar bingar dan beragam hiasan yang biasanya mewarnai Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI tak begitu terlihat di tahun ini. Warga sepertinya tidak terlalu bersemangat memperingati HUT RI yang ke-66. Beberapa rumah warga di sekitar wilayah Depok dan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, tidak terlihat memasang bendera Merah Putih. Gerbang perumahan warga maupun jalan-jalan kecil tidak terlihat meriah dengan kreasi gapura sebagaimana tahun-tahun lalu. Bahkan bekas hiasan gapura tahun lalu tidak diperbaharui lagi oleh warga setempat.

Suasana di luar ibukota Jakarta tidak jauh berbeda. Di Kota Dumai, Provinsi Riau, para pedagang yang membuka lapak di sepanjang pinggiran jalan utama mengeluhkan omzet penjualan bendera yang terus merosot turun setiap tahun. Bahkan di peringatan proklamasi kali ini, bendera Merah Putih tidak lagi laku di sana.

Di Kabupaten Sintang, kalimantan Barat, fenomena ini malah lebih terlihat nyata karena masyarakat di desa-desa perbatasan dengan Sarawak, Malaysia mengancam akan mengibarkan bendera negara tetangga menggantikan bendera Merah Putih. Alasannya bisa ditebak, ketiadaan perhatian dari pemerintah pusat atas nasib kesejahteraan mereka dengan minimnya prasarana dan sarana hasil pembangunan wilayah perbatasan negara menjadi pemicunya.

Sudah waktunya pemerintah menaruh perhatian ekstra pada fenomena ini. Kondisi bangsa Indonesia saat ini memang cukup terpuruk dengan segala kasus yang sedang gencar diberitakan media saat ini. Krisis kepercayaan terhadap pemerintahan semakin membuat banyak pihak pesimis akan nasib masa depan bangsa ini. Nasionalisme terus menurun tanpa dapat ditolerir lagi.

Haruskah perjuangan para pahlawan bangsa di masa lalu hancur lebur akibat perbuatan hasil karya bangsa sendiri? Bangsa ini membutuhkan pemimpin yang visioner, yang melihat bangsa ini secara keseluruhan dengan segala aspek yang ada di dalamnya. Seorang pemimpin yang tidak hanya memikirkan kepentingannya sendiri maupun golongan tertentu.

Namun sebagai satu bangsa, kita tidak boleh menyerah. Masa depan bagi bangsa ini akan selalu ada sepanjang setiap kita memandang diri kita sebagai bangsa Indonesia yang bersatu, bangga menjadi orang Indonesia dan melakukan segala sesuatu dengan penuh tanggung jawab sebagai warga negara Republik Indonesia. Mari terus bergandengan tangan bersatu padu menbangun bangsa ini bangkit dari keterpurukan.

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami