Guru di Brooklyn Dipecat Karena Imannya Pada Yesus

Internasional / 31 May 2011

Kalangan Sendiri

Guru di Brooklyn Dipecat Karena Imannya Pada Yesus

Lois Official Writer
1692

Sungguh tidak adil apa yang dialami oleh guru ini. Selama 16 tahun dia biasa berdoa di dalam kelas, sebelum dan sekolah sekolah dimulai. Selain itu, Anita Wooten-Francis juga rutin membaca Alkitab pada saat istirahat siang, memimpin guru lain dalam kelompok doa, serta memainkan musik rohani selama di luar jam sekolah, tiba-tiba dipecat oleh kepala sekolah tersebut. Akhirnya, guru senior di Brooklyn, New York, Amerika Serikat ini menggugat kepala sekolah yang memecatnya.

Anita mengklaim dia dipecat karena menunjukkan keyakinannya. Selama 16 tahun melakukan ritual tersebut, wanita berusia 52 tahun ini tidak pernah mengalami masalah. Namun semua berubah ketika George Andrews menjadi Kepsek Canarsie pada tahun 2004. “Dia berkata, ‘Anda tidak bisa berdoa di sekolah saya,’” katanya seperti dikutip dari NYPost, Senin (30/5).

Tidak hanya itu, sang kepsek juga mengejek keyakinan penganut Kristen taat ini. Dalam gugatan yang diajukan ke Pengadilan Federal Brooklyn, Anita menyatakan Andrews terus menerus mengganggunya. Andrews pernah mengatakan bahwa dia sadar bahwa Anita dan penganut Kristen lainnya berdoa agar kekuatan jahat pergi dari dirinya, namun hal itu tidak akan bekerja. Contohnya saja, Andrews pernah mengkritik wanita cacat karena menggunakan lift dan menyuruhnya untuk naik tangga, demikian kata Anita. Ketika dia protes, Andrews hanya tertawa sambil berkata “Mengapa kau tidak berdoa saja?”

Anita juga dituduh mengasari murid TK. “Kadang-kadang saya menjatuhkan Alkitab karena tangan mati rasa. Bagaimana mungkin saya akan mengasari anak kecil? Dan Anda melihat laporan, bahkan anak-anak itu tidak pernah menyatakan bahwa saya memukul mereka,” jelasnya. Anita merupakan guru sekolah minggu dan bekerja di program sosial untuk membantu pekerjaan rumah dan tugas sekolah para murid milik Liga Atletik Kepolisian (PAL), dipecat pada Juni lalu. Dia menggugat kota, DOE, dan kepala sekolah atas tuduhan diskriminasi agama dan kerusakan yang tidak ditentukan. Sampai sekarang kasusnya masih dalam proses. Lagi-lagi sebuah kasus ketika kita diperhadapkan dengan iman kekristenan kita, yang manakah yang kita pilih? Apakah kita malah menyalahkan Tuhan atas musibah yang menimpa kita, apakah kita akan mempertahankan iman kita, tapi biarlah ketika masalah itu datang kita menjadi orang yang tetap berpegang teguh pada iman kepada Yesus.

Sumber : okezone/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami