Ironis, Pendeta Gantung Dirinya di Penjara

Internasional / 27 May 2011

Kalangan Sendiri

Ironis, Pendeta Gantung Dirinya di Penjara

Lois Official Writer
2758

Ev. Matthew D. Jarrell (41) dulunya merupakan pendeta di Gereja Baptis Old Paths dari tahun 1997-2003, Codorus Township bagian Utara dan merupakan pendeta senior di Gereja Baptis Open Door Mesquite, Texas selama 7 tahun. Jarrell yang sudah menjadi pendeta selama bertahun-tahun ini, ditemukan meninggal gantung diri dalam ruang sel yang ditempatinya di Penjara Nasional Selatan Pusat, W.Va antara pukul 23.00-11.30, hari Sabtu yang lalu.

Petugas kesehatan penjara dan dokter mencoba untuk menyelamatkan Jarrell dengan CPR tapi ternyata sia-sia, dan dia diumumkan meninggal dalam rumah sakit lokal hari Minggunya, menurut John Lopez, pemimpin operasi di penjara tersebut. Saat ini, polisi masih melakukan investigasi. Jarrell sendiri sudah ditahan pada Kamis dengan tuduhan pelecehan seksual, menurut Pengadilan Negeri Virginia Barat. Uang tebusan mencapai US$ 75.000 setara Rp 640 juta.

Cerita ini berawal ketika seorang wanita memberitahu polisi bahwa saat dia berada di Charleston dan ingin pulang ke rumah ketika Jarrell setuju untuk memberikannya tumpangan, menurut dokumen pengadilan. Bukannya membawanya pulang, Jarrell membawanya ke daerah yang sepi di Kanawha dan memperkosanya. Kemudian truk Jarrell terjebak dan itulah saatnya si wanita bisa melarikan diri dan meminta pertolongan, kata polisi. Dia menggambarkan kendaraan dan lokasi itu kepada polisi, dimana polisi menemukan Jarrell bersama truknya di tempat yang sama, menurut dokumen pengadilan. Namun, Jarrell menyangkal penyerangan itu, meski kemudian dia mengakuinya, kata polisi. Dalam kasus terpisah, Jarrell juga sedang menunggu pengadilan San Antonio, Texas untuk kasus serupa yang sudah dituduhkan sejak Mei 2007.

Apakah yang menyebabkan dia menggantung dirinya sendiri? Pendeta yang baik kepada semua orang, menurut rekan sesama pendeta ini sebelumnya begitu berkobar-kobar memberitakan Yesus. Banyak jemaat gereja yang patah hati ketika dia pindah ke luar Texas. Namun, bapak dari empat anak ini rupanya tidak mengerti dengan sungguh-sungguh, arti pesan yang dia sering sampaikan kepada jemaat. Mungkin dia putus asa, mungkin dia sudah lama bergumul dalam mengatasi kelemahannya ini, mungkin dia malu, tidak ada yang tahu. Tapi satu hal yang pasti, dia mengambil jalan yang salah dengan bunuh diri.

Kita memang mempunyai kelemahan-kelemahan yang harus selalu kita gumulkan, tapi jangan menyerah. Kita juga tidak boleh memandang manusia dan penyelesaian singkat yang biasa manusia lakukan, tapi pandanglah Yesus. Percayalah, Tuhan akan berikan jalan keluar buat setiap masalah kita dan kita akan makin naik lebih tinggi.

Sumber : ydr/lh3
Halaman :
1

Ikuti Kami